Jember, NU Online
Mendarah dagingnya budaya patriarki di bumi Nusantara menjadi sorotan para mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Komisariat Universitas Jember (Unej). Sorotan tersebut diwujudkan dengan nonton bareng film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak di Caffe Oase Kopi dan Literasi, Jember, Jumat (8/3) malam.
Menurut Ketua PMII Rayon FIB Komisariat Unej, Maslahah, pemutaran film tersebut sangat pas untuk memperingati Hari Perempuan. Film yang dibintangi oleh Marsha Timothy itu mengisahkan tentang ketegaran dan keberanian seroang janda yang hidup di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Meski seorang wanita, namun ia tak gentar menghadapi suprioritas laki-laki. Keberhasilannya menghabisi gerombolan perampok yang menyatroni rumahnya, menjadi awal perjalannya sebagai wanita yang ‘superior’.
“Film ini memberikan pesan bahwa superioritas laki-laki harus segera diahkiri, karena perempuan juga bisa seperti laki-laki,” ujarnya kepada iNU Online.
Wanita asal Pamekasan, Madura itu menegaskan bahwa perempuan mempuyai potensi dan kemampuan yang sama dengan laki-laki, sehingga tidak sepatutnya laki-laki selamanya memegang superioritas sembari menjadikan wanita sebagai obyek. Walaupun demikian, ia berharap agar tuntutan perempuan yang demikian itu tidak disalah artikan oleh masyarakat.
“Sebab, bagaimanapun kodrat perempuan tak bisa dipungkiri. Wanita mempunyai tugas khusus yang itu memang domainnya, misalnya tugas sebagai ibu dan istri. Tapi di luar itu, wanita juga mempunyai hak yang sama dengan laki-laki,” urainya. (Aryudi AR)