Daerah

Puluhan Madrasah NU Terakreditasi Memuaskan

NU Online  ·  Sabtu, 12 Desember 2009 | 03:25 WIB

Kudus, NU Online
Pada pelaksanaan akreditasi tahun 2009 ini, sejumlah Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Kabupaten Kudus yang telah dinilai oleh tim assessor pada pertengahan Oktober lalu memperoleh hasil sangat memuaskan.

Berdasarkan Surat keputusan Badan Akreditasi Provisi Sekolah/Madrasah (BAP-SM) Provinsi Jawa Tengah bernomor 158/BAP/SM/XI/2009 menetapkan  14 MI NU terakkreditasi “A” serta 7 MI NU  memperoleh  nilai B.<>

Dalam SK yang ditanda tangani ketua  BAP-SM Prop. Jateng, Subarjo, menyebutkan ke 14 madrasah tersebut adalah MI NU Tarbiyatul Banat Ds Jetak, MINU TBS Langgardalem, MINU I Purwosari, MI NU Khuriyatul Fikri Kudus, MINU Raudlatul Thalibin Jepang Pakis, MINU Imaduddin Hadiwarno, MINU Suryawiyah Mejobo, MINU Alfalah Tanjungrejo, MINU Khoiriyah Bae, MINU Raudlotus shibyan 1 Bae, MINU Raudlotus Shibyan 2 Bae, MINU Attarbiyatul Islamiyah Jurang, MINU Miftahul Falah Dawe dan MINU Nahdlatul Athfal Puyoh Dawe,.

Sementara, 7 madrasah memperoleh skor B yakni MINU Ittihadul Falah Banget  kaliwungu, MINU Hidayatul Mustadiin Undaan Kidul, MINU Miftahul Khairiyah Lambangan Undaan, MINU Mafatihul Ulum Tanjungrejo MINU Tsamratul Wathon Gondosari, MINU Al Azhariyah Jurang dan MINU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe.

Atas hasil akreditasi itu, Kepala MI NU Tsamratul Wathan Gondosari Supardi mengapresiasikan madrasah yang dipimpinnya. Menurutnya, skor “B” yang diperolehnya merupakan hasil optimal sesuai dengan upaya yang dilakukan menjelang pelaksanaan akreditasi.

“Alhamdulillah, dengan nilai B itu sudah maksimal. Karena  untuk  Persiapan akreditasi ini bagi madrasah sangat berat, selain pembiayaannya besar, juga menghabiskan energi dan  waktu para pendidik kegiatan belajar mengajar,” ujarnya saat dimintai tanggapannya oleh NU Online Jum’at (11/12) kemarin.

Pelaksanaan akreditasi, katanya, kurang membawa pengaruh bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Sekarang ini, ada yang lebih penting yakni peningkatan kualitas guru pendidiknya misalnya kegiatan pelatihan-pelatihan guru. Itu yang signifikan sebagai upaya tanggung jawab mencerdaskan anak bangsa,” tegasnya. (adb)