Daerah

PWNU DIY: Keragaman Indonesia adalah Potensi Penguat Bangsa

NU Online  ·  Ahad, 12 April 2015 | 13:02 WIB

Yogyakarta, NU Online
Indonesia merupakan negara plural. Sehingga memimpin Indonesia ini tidak mudah. Dengan keragaman etnis, suku dan agama itu bisa menyebabkan gesekan yang tidak bisa dihindarkan. Keragaman itu muncul dan mengejewantahkan menjadi potensi-potensi sebagai penguat bangsa.<> 

Demikian diungkapkan Wakil Ketua PWNU DIY Drs HA Zuhdi Mudlor, SH, MHum dalam diskusi rutin yang diadakan Pengurus Wilayah GP Ansor Yogyakarta di Kantor PWNU DIY, Jalan MT Haryono No. 40-42, Sabtu (11/4).

“Multikultural itu bisa menjadi penguat bangsa, tetapi juga bisa menjadi bumerang bangsa. Sehingga kita perlu mengedepankan keikhlasan. Perlu adanya keikhlasan dalam menyikapi multikultural yang ada di Indonesia. Ikhlas mengakui adanya perbedaan agama lain,” Ungkap Zuhdi Mudlor yang juga sebagai Hakim Pengadilan Agama Yogyakarta.

Beliau menambahkan diskusi lintas iman ini tidak hanya tataran kognitif. Tapi perlu ada program aksi agar sikap-sikap radikal lambat laun menjadi lebur. Karena keragaman itu sudah menjadi sunnatullah (given), kehendak Allah swt. 

“Kita harus mengelola keragaman itu dengan baik dan bijak. Agar keragaman itu menjadi kekuatan Indonesia,” lanjutya.

Di waktu yang sama, Ketua PW GP Ansor DIY, Fairuz Ahmad dalam sambutannya mengungkapkan, kegiatan diskusi lintas agama ini akan diadakan rutin satu bulan sekali. Harapannya untuk menjaga kerukunan umat beragama, khususnya para pemuda di Yogyakarta. 

“Kegiatan ini untuk menjembatani komunikasi pemuda lintas agama. Kita mengajak duduk bersama dalam mendiskusikan permasalahan bangsa. Karena agama, negara dan budaya itu harus ditempatkan secara proporsional,” tegas Fairuz.

Lanjut Fairuz, hasil diskusi yang dihadiri para pemuda NU dan lintas agama ini akan dijadikan buletin. Buletin itu akan disebarluaskan kepada seluruh umat beragama. Agar bisa dibaca oleh khalayak luas. (Suhendra/Fathoni)