Daerah

Rasakan Penderitaan dengan Menginap di Rumah Dhuafa

Jum, 14 Februari 2020 | 23:00 WIB

Rasakan Penderitaan dengan Menginap di Rumah Dhuafa

Pengurus LSPT Jombang dan IPMR menginap dan memberikan bantuan kepada dhuafa. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)

Jombang, NU Online

Apa yang ada di benak kita saat memasuki usia senja? Tentu berharap hidup dengan penuh kedamaian, didampingi anak atau cucu sembari menikmati sisa usia dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

 

Namun manusia hanya bisa berusaha yang ujung-ujungnya ditentukan Yang Maha Kuasa. Ikhiar boleh saja, namun segalanya dipasrahkan kepada-Nya. Karena itu sudah sepatutnya antarsesama memberikan perhatian kepada kalangan yang telah diberikan usia panjang namun belum bisa merasakan kehadiran keluarga.

 

Ikhtiar itu juga yang dilakukan Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng atau LSPT Jombang, Jawa Timur dengan memberikan perhatian kepada para dhuafa di usia senja.

 

“Kami merawat dan menemani para dhuafa yang berumur agar merasakan kebahagiaan,” kata Afif Abdur Rokhim kepada NU Online, Kamis (13/2).

 

Direktur LSPT tersebut menjelaskan bahwa untuk tahun ini ada program mendampingi para dhuafa yang telah berusia senja. Prinsipnya adalah menemani mereka sehingga memiliki semangat dalam menjalani hidup. Apalagi yang bersangkutan ternyata jauh dari keluarga.

 

“Dengan demikian kehadiran kami adalah menjadi kepanjangan harapan mereka saat menikmati hari tua,” kata mahasiswa pascasarjana Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng tersebut.

 

Tak Sekadar Menemani

Upaya nyata dilakukan LSPT dengan menggandeng Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Riau yang sedang menempuh studi di Unhasy. Mereka mendatangi kediaman Muslikhatin yang berada di RT 2 RW 6 Dusun Jasem Desa Watugaluh Kecamatan Diwek, Jombang.

 

“Selama di rumah dhuafa yang usianya telah sepuh ini, kami tidak semata menemani,” kata Muhammad Rusdi. Yang dilakukan adalah merawat dan memastikan dirinya dilayani layaknya orang tua yang tidak berdaya, lanjutnya.

 

Apa saja yang dilakukan? Dari mulai membersihkan rumah, membuang barang tidak layak pakai, hingga memastikan lingkungan sekitar rumah kembali asri. Karenanya, sejumlah pembersihan dilakukan dari dalam rumah hingga sekitarnya.

 

Dan hal tersebut ternyata tidaklah cukup. Para mahasiwa dan pihak LSPT juga memandikan, menyisir rambut dan sejumlah perawatan tubuh lainnya.

 

“Prinsipnya, Ibu Muslikhatin dilayani layaknya orang tua yang membutuhkan perawatan dari yang sifatnya remeh temeh hingga berat,” kata Manager Program LSPT tersebut.

 

Untuk dapat merasakan derita dan harapan tuan rumah, rombongan juga menginap di rumah tersebut.

 

“Kami memasak, mencuci, hingga melayani dan memastikan kebutuhan tuan rumah dapat dipenuhi secara sempurna,” ungkap ayah satu anak ini.

 

Tidak berhenti sampai di situ, apa yang memang diinginkan shahibul bait atau tuan rumah juga dilayani. Semisal ingin makan dengan menu apa, buah jenis tertentu dan sejenisnya.

 

“Kami melayani Ibu Muslikhatin layaknya ratu,” seloroh M Rusdi. Dan semua dilakukan agar yang bersangkutan benar-benar terlayani dengan baik, lanjutnya.

 

Program Andalan

Menyapa dhuafa yang telah berusia senja tersebut dilakukan sebagai keterpanggilan dan ingin melayani dengan paripurna. Karena selama ini banyak para dhuafa yang sebenarnya tidak dapat keluar rumah untuk hadir para pertemuan rutin setiap tanggal 10.

 

“Setiap pertemuan yang diisi pemberian santunan dan pemeriksaan kesehatan gratis tersebut ternyata banyak yang tidak bisa keluar rumah,” ungkap sarjana Unhasy tersebut. Hal itu lantaran yang bersangkutan memang telah tua dan tidak memiliki kekuiatan untuk menempuh perjalananjauh. Belum lagi tidak ada yang bisa mengantar.

 

Atas sejumlah pertimbangan dan agar semakin dekat dengan dhuafa sekaligus mengetahui keadaan mereka, maka program ini dilakukan.

 

“Kami ingin memastikan keadaan dhuafa sekaligus memberikan layanan terbaik kepada mereka,” ungkapnya.

 

Pada kesempatan mendatang, kegiatan ini akan terus dilakukan beriringan dengan program yang sudah berjalan. Termasuk memberikan perhatian kepada para keluarga pasien di rumah sakit.

 

“Kami yakin, dengan kegiatan ini akan meringankan beban para dhuafa dan apa yang kami berikan tepat sasaran,” pungkasnya.

 

Pewarta: Ibnu Nawawi

Editor: Aryudi AR

 

Â