Daerah

Ribuan Santri dan Dewan Guru Dayah di Aceh Meriahkan Maulid

Jum, 8 November 2019 | 01:00 WIB

Ribuan Santri dan Dewan Guru Dayah di Aceh Meriahkan Maulid

Maulid di Dayah MUDI Samalanga, Bireuen, Aceh. (Foto: NU Online/Bang Helmi) .

Bireuen, NU Online
Sejumlah kegiatan dalam rangka menyambut maulid Nabi Muhammad SAW mulai digelar di sejumlah tempat. Aneka acara demikian semarak sebagai ungkapan rasa cinta atas sosok baginda Nabi dan meneladani kiprahnya.
 
Pemandangan serupa juga ditunjukkan sejumlah pesantren yang kalau di Aceh disebut dengan dayah. Seperti Ma'hadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) atau Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Bireuen yang lebih dikenal dengan Dayah MUDI Samalanga.
 
Syaikhuna al-Mursyid H Hasanoel Basri atau yang di kenal dengan Abu MUDI selaku Pimpinan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga bersama ribuan santri dan dewan guru melantunkan shalawat.
 
“Ini sarana menyambut malam maulid Rabiul Awal sebagai malam kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW di Masjid Po Teumeuruhom yang ada di kompleks dayah kami,” katanya, Kamis (7/11). 
 
Kegiatan yang demikian meriah tersebut digelar setelah shalat Magrib berjamaah dan diikuti sejumlah jamaah dari berbagai daerah.
 
Abu MUDI beserta para wadir dan pengurus teras serta kepala bagian serta dewan guru dan santri sangat bersemangat dalam melantunkan shalawat. Lantunan dzikir juga mengiringi menyambut kelahiran orang paling mulia yakni Nabi Muhammad SAW. Bahkan kegiatan berlangsung sejak usai Magrib hingga menjelang tengah malam.
 
Pantauan NU Online, lautan putih dengan jubah dan surban para jamaah ikut menyemarakkan acara shalawatan dan zikir malam ini yang merupakan agenda resmi dayah.
 
“Ini sebagai bentuk mahabbah atau rasa cinta serta mengenang kelahiran sayyidul mursalin, Muhammad SAW,” ungkapnya.
 
Hingga berita diturunkan Al-Mursyid Abu MUDI Samalanga, Abi MUDI (wadir I), Abah Said (wadir II), Abiya MUDI (wadir III) dan beberapa guru sepuh dan senior MUDI beserta santri lain sangat antusias dan khusyuk berdzikir dan bershalawat.
 
Mereka terlihat larut dengan bacaan shalawat dan diselingi dzikir sebagai bentuk rasa cinta dan rindu akan sosok pendakwah yang telah mengubah kawasan Arab sehingga menjadi lebih bermartabat.
 
 
Kontributor: Bang Helmi
Editor: Ibnu Nawawi