Surabaya, NU Online
Pengurus Wilayah Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama atau LAZISNU Jawa Timur menggelar Ruwahan Akbar Malam Nishfu Sya'ban. Acara yang digelar di depan Gedung PWNU Jatim Jl Masjid Al Akbar Timur Surabaya no 9 ini dihadiri 99 anak yatim, Sabtu (20/4).
Sebagai tanda cinta kepada sesama, 99 anak yatim itu membagikan kue apem kepada para pengendara dan warga yang melintas di jalan depan kantor NU Jatim. Dengan berjalan kaki, mereka memutari Masjid Nasional Al Akbar Surabaya yang diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, Yaa Lal Wathan, dan shalawat.
“Anak-anak yatim itu berasal dari sejumlah panti asuhan di Surabaya dan Sidoarjo,” kata Ketua PW LAZIZNU Jatim, A Afif Amrullah.
Saat mengitari masjid kebanggaan warga Surabaya tersebut, puluhan yatim mengampanyekan pesan perdamaian kepada seluruh elemen bangsa. “Sekaligus menyambut malam Nisfu Sya’ban 1440 Hijriah sebagai momentum bermaaf-maafan menjelang dibukanya lembaran catatan amal baru setahun ke depan,” jelasnya.
Terlihat beberapa anak yatim membawa poster dengan tulisan menyikapi kondisi mutaakhir yang kerap berselisih lantaran beda pilihan, seperti Jangan Ada Lagi Kampret dan Cebong. Semuanya, Ayo Baikan, Dong!.
Poster lain bernada sama. Bunyinya: Sing Menang Rasah Jumawa, Sing Kalah Kudu Legawa. Poster lain mengajak masyarakat melupakan perselisihan pilihan politik saat pemungutan suara beberapa hari lalu, apalagi menjelang Ramadhan. Ayo Move On dari Coblosan, Saatnya Persiapan Sambut Ramadan.
Para yatim juga membawa poster ajakan untuk berzakat, tertulis Ayo Tuntaskan Zakat sebelum Wafat dan Ramadhan Berbagi Satukan Negeri.
Pesan-pesan perdamaian di poster yang dibawa anak yatim itu terutama ditujukan kepada para elit dan pendukung pasangan calon presiden-wakil presiden. "Sudah saatnya para elite atau siapa pun pendukung pasangan calon yang mengikuti kontestasi Pemilu 2019, bersatu kembali untuk membangun Indonesia," harap dosen Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya ini.
Kue apem sengaja dibagikan sebagai simbol saling memaafkan. Apem biasa dihidangkan masyarakat Jatim saat menyambut malam Nisfu Sya’ban. "Nama apem sendiri, sesuai petunjuk kiai sepuh di NU, berasal dari kata afwan yang artinya permaafan,” jelasnya.
Biasanya, menjelang Nisfu Sya’ban seperti ini, apem dibuat untuk dibagikan kepada tetangga maupun keluarga. “Sebagai bentuk ungkapan saling memaafkan," pungkas Afif. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)