Daerah

Saat Ramalan Kiai Blokagung Banyuwangi Jadi Nyata

Sel, 17 Maret 2020 | 19:00 WIB

Saat Ramalan Kiai Blokagung Banyuwangi Jadi Nyata

Haul masyayikh Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi Jawa Timur di kawasan Mimika, Papua. (Foto: NU Online/panitia)

Mimika, NU Online
Acara haul masyayikh Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi Jawa Timur di kawasan Mimika, Papua berlangsung meriah, Ahad (15/3) malam. Haul diperuntukkan kepada KH Mukhtar Syafaat Abdul Ghofur, Nyi Hj Siti Maryam dan Nyi Hj Siti Musyarofah dirangkaikan dengan rutinan istighotsah An-Nahdliyyah dan dengan manakib KH Mukhtar Syafaat. 
 
Acara digelar oleh alumni asuhan Darussalam Blokagung (Al-Adab), Jamaah Istighatsah An-Nahdliyyah Mimika dan Pesanteran Darussalam Mimika ini dilaksanakan di pesantren setempat.
 
Ustadz Hasyim Asyari yang merupakan alumni dan pernah bertemu dengan mbah kiai, panggilan akrab masyarakat kepada KH Mukhtar Syafaat menceritakan berbagai sisi kehidupan sang kiai. Salah satu kisahnya adalah tirakat yang dilakukan.
 
"Beliau itu tirakat puasa tidak makan selama 3 tahun, kecuali makan beluntas," urai Ustadz Hasyim. 
 
Menurutnya, tirakat Kiai Hisyam ini kemudian diperingati di Darussalam Blokagung yakni jika santri memakai batik, maka bermotif beluntas, bukan motif lain, misal motif parang rusak dan sebagainya. 
 
“Ini sebagai bentuk penghormatan kepada beliau," terang Pengasuh Pesantren Darussalam Mimika ini.
 
Selain kisah tirakat mbah kiai, juga dikisahkan salah satu karamahnya. 
 
"Saat itu beliau punya santri yang banyak, salah satunya bernama Thalib. Santri ini termasuk santri miskin dan ekonomimya susah dan kemudian sowan minta nasihat Kiai Syafaat," ungkap Ustadz Hasyim. 
 
Di hadapan sang santri disampaikan untuk tidak lagi bersedih karena diperkirakan akan hidup baik dan bahkan mampu menunaikan ibadah haji.
 
"Kamu tidak usah sedih karena insyaallah ekonomimu akan naik. Dua tahun lagi kamu naik haji, kang,” katanya kala itu. 
 
Dan betul juga, dua tahun kemudian nasib Thalib ini membaik. Ekonomi membaik dan betul dua tahun kemudian naik haji. Kisah ini menunjukkan karomah Mbah Kiai Syafaat yang luar biasa mampu ‘melihat’ masa depan santri.
 
Pada acara tersebut juga disampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih dari KH Hisyam Syafaat selaku wakil keluarga dan Pesantren Darussalam Blokagung kepada semua jamaah istighotsah an-Nahdliyyah Mimika. Juga kepada pengurus pesantren dan warga NU yang sudah menyelenggarakan acara haul ini di Mimika. 
 
"Alhamdulillaaah, terima kasih banyak. Semoga Pesantren Darussalam Mimika dan masyarakatnya tambah maju dan tambah berkah," ungkap KH Hisyam Syafaat,
 
Pengasuh Pesantren Darussalam Blokagung yang disampaikan lewat jalur WhatsApp kepada Ketua Pengurus Pesantren Darussalam Mimika, Ustadz Sugiarso.
 
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR