Daerah

Salah Cetak Contoh Kartu Suara, PKNU Gugat PKB

NU Online  ·  Kamis, 5 Maret 2009 | 12:21 WIB

Brebes, NU Online
Kampanye Pemilu Legislatif makin ramai. Termasuk sosialisasi pencontrengan pun dilakukan para calegnya. Namun akibat pembuatan contoh kartu suara yang keliru, mengakibatkan PKNU menggugat PKB.

“Kami tidak terima gambar PKNU dibuat dobel,” ujar Moh. Natsir S.Pd. Mewakili PKNU dihadapan Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Brebes Ahmad Hanfan, SH MM saat mengadukan gugatan di Kantor Panwaskab Kamis (5/3) siang tadi.<>

Natsir menuding Calon Legislatif DPRD Brebes dari Dapil IV yang meliputi wilayah Losari, Tanjung dan Kersana Dra. Hj. Munifah dengan sengaja membuat kartu suara dengan cara membodohi masyarakat pemilih. Pasalnya, dalam kartu suara tersebut Munifah mencetaknya dengan membuat dua gambar PKNU yakni pada nomor 34 dan nomor 44. Disamping itu menghilangkan gambar Partai Serikat Buruh (43) dan Partai Buruh (44).

Yang membuat Natsir tidak terima, gambar PKNU ada dua yakni di nomor 34 dan nomor 44. Natsir heran mengapa Munifah tidak teliti membuat Contoh Kartu Suara tersebut. Padahal contoh surat suara tersebut telah dibuat dua kali macam. Yang pertama hanya memuat nama Dra. Hj. Munifah Azhari sedangkan contoh kartu suara kedua mencantumkan nama-nama Caleg di dapil IV tersebut yakni 1. Abdul Mughni, S.Pd.I, 2. Dra. Hj. Munifah Azhari, 3 Tobiin dan 4 Dra. Hamidah.

Menurut Natsir hal tersebut telah diadukan kepada Panwascam Kec. Losari dan diterima langsung oleh ketuanya Adi Warsidi. Namun tidak ada kata sepakat. Dan dilanjutkan gugatannya Kamis Sore tadi di Panwaskab. 

Dari pihak PKNU, merasa keberatan karena telah membodohi masyarakat.. Dan menurut Natsir ada unsur kesengajaan. “Ini ada indikasi tindak pidana pemilu karena melanggal pasal 84 dan pasal 27 UU Pemilu,” ungkap Natsir yang didampingi pengacara dari Jakarta Wejig Gunawan, S..H.

Meski mengakui adanya kekeliruan, tapi Hj. Munifah membantah telah melakukan kesalahan tersebut. Karena akibat ketidaksengajaan yang dilakukan oleh pihak percetakan Rajawali Cirebon Jawa Barat. “Ini kesalahan percetakan, bukan saya sengaja membuat gambar doble seperti ini,” tukas Munifah.

Munifah merasa tidak sengaja untuk mengaburkan PKNU dengan adanya dua gambar yang tercetak dicontoh kartu suara tersebut. “Sama sekali tidak ada unsur kesengajaan mengaburkan PKNU,” terangnya.

Pembuatan contoh kartu suara itu, menurut Munifah diperuntukan sebagai sosialisasi bagi intern konstituennya. “Kami mencetak 1000 eksemplar di Percetakan Rajawali Cirebon sebagai alat sosialisasi,” tandasnya.  Dalam kesempatan tersebut juga langsung dilakukan penelitian oleh pihak sentra penegakan hokum terpadun pemilu (Gakumdu) Kabupaten Brebes. Namun hingga akhir klarifikasi masing-masing pihak antara PKB dan PKNU belum ditemukan titik penyelesaian.

Ketua Panwaskab Ahmad Hanfan SH MM saat dikonfirmasi NU Online mengaku belum ada tindakan dan penyelesaian keputusan. “Sampai saat ini belum ada tindakan ataupun keputusan. Dalam waktu dekat, Kami akan mengadakan rapat pleno panwaskab,” pungkasnya. (was)