Daerah

Santri Madin Al-Washal Jaksel Tampilkan Hafalan Qur’an dalam Tasmi’ Jama’i

Sab, 11 Maret 2023 | 13:00 WIB

Santri Madin Al-Washal Jaksel Tampilkan Hafalan Qur’an dalam Tasmi’ Jama’i

Para santri Madin Al-Washal usai membaca Qur'an dengan hafalan dalam Tasmi' Jama'i di halaman Masjid Jami' Masjid Jami' Ayub Al-Washal Ciganjur, Jaksel. (Foto: Dok Madin Al-Washal)

Jakarta, NU Online
Madrasah Diniyah (Madin) Al-Washal yang berada dalam naungan Masjid Jami' Ayub Al-Wasal Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, baru saja menggelar Tasmi’ Jama’i bagi para santri kelas akhir. Tasmi jama'i ini menampilkan bacaan Al-Qur’an secara hafalan yang dilantunkan oleh 14 santri menjelang akhirussanah (akhir tahun).


Kepala Bidang Pendidikan Masjid Jami' Ayub Al-Wasal, Ustadz Wawan Arif Setiawan mengatakan hal tersebut di sela gelaran seremoni tahfidz Tasmi’ Jama'i di halaman Madin Al-Washal.


"Tasmi’ Jama'i (memperdengarkan bacaan Al-Qur’an secara bersama-sama) yang kami adakan ini sudah berjalan tiga kali. Memang ini telah menjadi acara tahunan," kata Ustadz Arif kepada NU Online, Sabtu (11/3/2023).


Ia menambahkan, kegiatan Tasmi’ Jama'i yang diikuti santri kelas 3 itu memiliki dua tujuan utama. Pertama, sebagai laporan bahwa anak-anak benar-benar belajar secara sungguh-sungguh di Madin Al-Washal ini.


“Kedua, untuk muraja’ah bagi anak-anak dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Dengan harapan hafalan mereka tetap terjaga,” ujar pria asal Grobogan, Jawa Tengah ini.


Madin yang ia kelola bersama sejumlah guru itu berjenjang tiga tahun atau 6 semester dengan target hafalan setiap 1 semester setengah juz. Dengan kata lain, lulusan Madin Al-Washal akan memiliki hafalan minimal 3 juz.


"Selain itu, di Madin juga ada pelajaran-pelajaran dasar lain seperti akidah, fiqih, dan akhlak," tutur sarjana pendidikan jebolan Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin Al Ayyubi (STAISA) Jakarta ini.


Arif berharap para santri agar selalu menjaga tidak hanya hafalan Qur’an-nya, namun juga menjaga akhlaknya. Karena membawa Al-Qur’an bukan seperti membawa pelajaran biasa.


"Namun, membawa wahyu ilahi dan membawa wahyu yang dibawa Nabi yang diteruskan oleh kita. Al-Qur’an bukan hal biasa, namun sangat luar biasa. Kita sebagai pengembannya harus mencerminkan akhlak yang baik bagi orang-orang di sekitar kita,” pesannya.


Bapak satu anak ini juga berpesan kepada para wali santri untuk terus mendukung anak-anak dalam mengaji Al-Qur’an. Sebab, mengagungkan kitab suci ini merupakan syiar Islam dan dzikir yang bernilai pahala.


"Kami berharap dukungannya untuk anak-anak para penghafal Qur’an ini, karena secara tidak langsung kita adalah orang-orang yang mensyiarkan ketakwaan. Semoga anak-anak kita bisa menjadi syafaat atau penolong bagi kita," pungkasnya.


Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Kendi Setiawan