Daerah

Santri Media Gelar Safari Jurnalistik di Sejumlah Pesantren

NU Online  ·  Senin, 1 Februari 2016 | 10:04 WIB

Lumajang, NU Online
Untuk menggali dan mengembangkan potensi pesantren, khususnya dalam mengelola media, sejumlah santri menyelenggarakan Safari Jurnalistik. Kegiatan yang telah dilaksanakan di salah satu pesantren di Lumajang tersebut akan terus diselenggarakan di empat kota lain di Jawa Timur.

"Untuk tahap pertama, Safari Jurnalistik diselenggarakan di Pondok Pesantren Darun Najah Petahunan Lumajang," kata Abdul Hady JM, Senin (1/2). Pengasuh sekaligus narasumber utama Safari Jurnalistik ini mengemukakan bahwa acara serupa akan diselenggarakan di Sumenep, Surabaya, Trenggalek, dan Lamongan.

Wartawan Majalah Gatra ini mengemukakan bahwa potensi pesantren sangat besar. Baik dari sisi sumber daya manusia, maupun muatan yang ada di dalamnya. Akan tetapi, yang cukup disayangkan, tidak banyak kalangan yang mengetahui secara detail potensi tersebut.

Upaya untuk semakin mengoptimalkan potensi pesantren tersebut antara lain dengan membekali dan mengasah keterampilan mengelola media. "Baik cetak maupun online, bahkan audio visual," kata lajang asal Sumenep ini.

Dan selama dua hari yakni Ahad (31/1/2016) hingga hari ini, sekitar seratus peserta mengikuti kegiatan safari jurnalitik tersebut. "Para peserta adalah utusan dari sejumlah pesantren dan madrasah di Lumajang. Diharapkan, usai mengikuti kegiatan, mereka dapat mengelola media di masing-masing lembaga secara mandiri,” kata Ilyasin Yusuf sekretaris panitia ini.

Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi teknik penulisan berita, wawancara, resensi dan opini, serta menajemen redaksional. "Sedangkan untuk melihat lebih dekat kemampuan peserta dalam menyerap materi, dilakukan praktik pada hari kedua," kata Ustadz Sisin, sapaan akrabnya.

Safari Jurnalistik merupakan kegiatan pengenalan sekaligus pendampingan ke sejumlah pesantren di Jawa Timur. Acara didukung penuh oleh Santri Media yang merupakan personil dari website santrinews.com. Para narasumber yang dihadirkan antara lain Abdul Hady JM, Imam Hambali, Set Wahedi, serta Achmad Jazuli Ghufron. (Ibnu Nawawi/Fathoni)