Daerah

Santripreneur Camp 2019 Ajang Dedikasi Santri untuk Ekonomi Negeri

Sel, 30 Juli 2019 | 04:00 WIB

Santripreneur Camp 2019 Ajang Dedikasi Santri untuk Ekonomi Negeri

Peserta Santriprenue 2019.

Yogyakarta, NU Online
Sejumlah santri dari berbagai kota di seluruh Indonesia mengikuti acara Santripreneur Camp 2019 yang berlangsung 26-28 Juli 2019. Acara itu diselenggarakan oleh Santripreneur Indonesia dan didukung oleh sejumlah BUMN.
 
Acara bertempat di Kebun Buah Mangunan, Bantul, Yogyakarta. 
Acara itu diawali dengan pembukaaan oleh pembina dan inisiator Santripreneur Indonesia KH  Ahmad Sugeng Utomo (Gus Ut) dan malamnya dilanjutkan meteri Leadership and Self Confidence oleh Rony Fhebriyan CEO mashora.id.

Di hari kedua diisi oleh KH Bukhori Al-Zahrawi yang juga salah satu Inisiator Santripreneur Indonesia dengan materi Kewirausahaan dan Ekonomi Indonesia. dilanjutkan fokus grup diskusi dan malamnya dilanjutkan pensi yang diisi penampilan dari seluruh peserta. Di hari ketiga diisi dengan kegiatan outbond dan games yang diikuti oleh seluruh peserta Santripreneur Camp 2019 dan diakhiri dengan penutupan oleh KH Bukhori Al-Zahrawi.
 
Menurut salah satu Inisiator Santripreneur Indonesia KH  Ahmad Sugeng Utomo (Gus Ut) tujuan dilaksanakannya acara Santripreneur Camp 2019 tidak lain untuk melatih dan memotifasi para santri dalam hal kewirausahaan sebagai upaya dedikasi santri untuk kemajuan ekonomi negeri.
 
"Santri di zaman MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) harus bisa menjadi pemain dalam hal kewirausahaan sebagai upaya dedikasi santri untuk kemajuan ekonomi negeri," ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum wal Hikam, Yogyakarta itu. 
 
Salah satu peserta Santripreneur Camp 2019 yaitu Sirojul Fuad yang berasal dari Jepara, mengungkapkan kesannya mengikuti acara ini.
 
"Acara ini tentunya sangat dinanti-nantikan oleh santri. Di samping acaranya gratis, narasumbernya juga merupakan praktisi kewirausahaan, dan bukan hanya teoretis saja," kata santri Darul Falah Besongo Semarang itu.
 
Menurutnya, di ajang ini peserta dilatih bukan hanya keterampilan saja, namun juga harus bisa mengatur, berkolaborasi serta melihat kesempatan dalam semua peluang bisnis, apalagi di zaman serba cepat ini. (Muhammad Luthfi/Kendi Setiawan)