Daerah

Semangat Hari Pahlawan Satgas NU Peduli Kota Bekasi Edukasi Pencegahan Covid-19

Sel, 10 November 2020 | 16:30 WIB

Semangat Hari Pahlawan Satgas NU Peduli Kota Bekasi Edukasi Pencegahan Covid-19

Satgas NU Peduli Covid-19 Kota Bekasi melakukan edukasi, penyuluhan serta pemeriksaan kesehatan secara gratis untuk anggota Karang Taruna dan masyarakat umum, Selasa (10/11). (Foto: Wildan)

Jakarta, NU Online

Sejak awal Maret 2020 ​​​​​​​​​​​​​​Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli Covid-19 Kota Bekasi, Jawa Barat berupaya keras untuk menangani serta mendampingi masyarakat dalam menghadapi Covid-19.​​​​​​​
​​​​​​​​​​​​​​​​​​​Upaya tersebut dibarengi dengan edukasi pencegahan Covid-19. Seperti pada Hari Pahlawan 10 November yang tahun ini jatuh pada Selasa (10/11).

 

Bekerjasama dengan Lembaga Kesehatan NU Kota Bekasi dan Karang Taruna Kecamatan Bekasi Selatan, edukasi dilakukan bersamaan dengan rapid test, penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis. 

 

"Bertempat di Aula Kecamatan Bekasi Selatan kegiatan ini diberikan untuk anggota Karang Taruna se-Kecamatan Bekasi Selatan dan masyarakat sekitar. Ada 100 peserta yang terdaftar di panitia dari kesemuanya alhamdulillah hasilnya negatif," kata Ketua Panitia, Abdul Kholik.

 

Selain itu, tim juga menyerahkan galon cuci tangan kepada Kepala Puskesmas Pekayon dan Ketua Karang Taruna Bekasi Selatan.

 

"Sejak pandemi awal Maret lalu kami telah membagikan sepuluh ribu lebih masker, memberikan layanan 1.200 paket rapid test gratis, dan 60 galon cuci tangan untuk masyarakat di Kota Bekasi," imbuh Koordinator Satgas NU Peduli Covid-19 Kota Bekasi Wildan Fathurrahman, kepada NU Online, pada Selasa (10/11) petang.

 

Tak hanya itu, Satgas NU Peduli Covid-19 Kota Bekasi juga telah memiliki mobil operasional untuk mengedukasi masyarakat dengan berkeliling ke tempat-tempat umum dengan menyalakan pengeras suara sebagai bentuk sosialisasi Covid-19 kepada masyarakat. 

 

"Tempat-tempat umum itu seperti pasar, masjid, dan pondok pesantren. Kami juga sudah berkali-kali berkunjung ke pesantren-pesantren di Kota Bekasi untuk mengedukasi santri mengenai penanganan Covid-19 ini," kata Wildan yang juga Ketua LKNU Kota Bekasi ini.

 

Beberapa pesantren yang sudah dikunjungi untuk diberikan edukasi serta berbagai kegiatan yang telah disebutkan di atas adalah Pesantren Ar-Ridwan Jatiasih, Pesantren Mahasina Pondokgede, Pesantren Fatahillah Mustikajaya, Pesantren Tahfidz Islamic Center KH Noer Ali Bekasi, Pesantren Al-Fath Jatiasih, Pesantren Miftahul Ulum Setu, Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi Timur, dan Pesantren Al-Huda Bantargebang.

 

LKNU melalui Satgas NU Peduli Covid-19 Kota Bekasi juga selalu menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat umum.

 

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kecamatan Bekasi Selatan H Darkam mengapresiasi upaya pemerintah dan Satgas NU Peduli Covid-19 untuk terus membantu dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah dengan rapid test dan penyuluhan kesehatan secara gratis pada Hari Pahlawan ini.

 

"Kami juga dari Karang Taruna siap melayani pendampingan pasien berobat ke rumah sakit," kata Darkam.

 

Fokus penanganan di pesantren

Di lain pihak, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 (PBNU) dr Zakky Zamzami mengungkapkan bahwa perlu adanya upaya refocusing (fokus kembali) penanganan Covid-19 di pesantren. Hal itu sudah dilakukannya sejak awal Juni lalu.

 

Katanya, tidak ada tempat yang aman dari Covid-19, termasuk aktivitas di pesantren yang sangat rentan terhinggapi virus mematikan ini. Dengan demikian, ia menegaskan pesantren harus terus dikawal secara maksimal.

 

"Ada beberapa pesantren yang memang sudah menjadi klaster baru. Sudah ada 60 pesantren yang dikabarkan terpapar Covid-19 sejak Maret lalu. Untuk melandaikan angka Covid-19 di pesantren, kami terus meningkatkan penanganan melalui berbagai langkah dan antisipasi oleh relawan yang diterjunkan ke lapangan," kata dr Zakky, dalam pemberitaan NU Online yang tayang pada 2 November 2020.

 

"Itu perlu pendampingan khusus untuk menjalani karantina agar pesantren bisa terbebas dari Covid-19. Kita semua bergotong-royong dan bahu-membahu menangani Covid-19 di pesantren bersama lembaga NU yang lain," katanya.

 

Ia menambahkan, upaya yang telah dilakukan bersama lembaga NU lain tersebut yakni kegiatan yang mengarah kepada promotif, preventif, dan penanganan agar terhindari dari virus berbahaya. Selanjutnya, agar semua kegiatannya itu berjalan maksimal pihaknya terus berkooridinasi dengan banyak pihak termasuk pemerintah daerah dan pusat. 


 
Prinsipnya, kata dr Makky, Satgas NU akan terus membantu pesantren agar mampu melewati masa pandemi dengan baik. Artinya, sampai tidak ada lagi penularan Covid-19 di pesantren. Meski begitu, pesantren menurutnya menjadi tempat yang lumayan aman tertular Covid-19 dibandingkan dengan tempat umum lainnya.


 
"Penanganan di beberapa pesantaren sudah membuahkan hasil. Santri-santri telah kembali sehat. Intinya, santri kita awasi, kita pantau kesehatannya terutama pihak luar yang datang ke pesantren seperti karyawan, keluarga. Termasuk pihak pondok dan kiai-kiai," ujarnya. 
 

Menurut dr Makky, relawan Satgas NU yang ditugaskan mengawal pesantren sudah ada di 300 kabupaten/kota. Semuanya rutin melaporkan kegiatannya kepada Satgas NU Peduli Covid-19. Dengan cara itu, pesantren diyakini mampu mengendalikan Covid-19 dan dipastikan kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasanya.

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan