Daerah

Semarak Hari Santri Lampung Selatan di Tengah Pandemi Covid-19

Rab, 21 Oktober 2020 | 10:00 WIB

Semarak Hari Santri Lampung  Selatan di Tengah Pandemi Covid-19

Para pengurus NU Cabang Lampung Selatan berfoto bersama di sela-sela Semarak Hari Santri 2020. (Foto: NU Online/istimewa)

Lampung Selatan, NU Online
Pandemi Covid-19 yang saat ini belum juga mereda tidak menyurutkan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lampung Selatan, Lampung  untuk menyongsong, memperingati, dan memeriahkan Hari Santri 2020. PCNU Lampung Selatan menggelar Kegiatan Semarak Hari Santri 2020 dengan berbagai lomba-lomba  di antaranya Lomba Kaligrafi Logo NU, Melukis Gambar Tokoh NU, Tahfidz, Dai dan Daiyah.


Kegiatan yang diikuti pelajar dan santri tersebut dimenangkan oleh para peserta yang mewakili lembaga dan pondok pesantrennya. Untuk juara lomba kaligrafi diraih oleh Samsul Hidayat dari Kalianda, Melukis Gambar Tokoh NU diraih Drajat Kuncoro dari Kalianda, Tahfidz diraih oleh Syarifah Naya Zakiyatun Nufus dari TPA Al-Fathonah Kalianda, dan Lomba Dai diraih oleh Eka Lestari dari Pesantren Miftahul Huda Kalianda.


Menurut Ketua PCNU Lampung Selatan KH Nur Mahfudz, pihaknya juga akan menggelar kegiatan Lampung Selatan Bershalawat yang akan dilaksanakan di Kecamatan Natar. “Besok pagi puncak upacara Hari Santri akan dilaksanakan upacara bersama Pjs Bupati Lampung Selatan,” jelasnya kepada NU Online, Rabu (21/10).


Semua akivitas yang dilakukan dalam memperingati Hari Santri  merupakan wujud syukur dan upaya keluarga besar NU dalam mensyiarkan Islam Ahlussunnah wal jamaah. Momentum hari santri ini juga harus dimaksimalkan para santri untuk menjalankan dua tugas penting yakni Himayatuddin dan Himayatuddaulah.


“Dalam Himayatuddin, santri harus terus belajar dan mendalami ilmu serta nilai-nilai agama Islam Aswaja serta mensyiarkan dan mengawal amaliah Aswaja di bumi Indonesia,” jelasnya.


Oleh karenanya ia mengajak para santri Indonesia untuk dapat berkiprah di masyarakat di berbagai sektor kehidupan dan memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Jangan sampai adanya santri di tengah masyarakat tidak memberikan efek positif. Santri harus memberi manfaat pada orang lain.


“Dalam Himayatuddaulah, santri mempunyai tugas menjaga NKRI dan mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)  dari berbagai serangan, baik dari dalam maupun dari luar dan itu sudah dibuktikan saat santri dan para kiai mempertahankan kemerdekaan 17 agustus 1945 dengan adanya Resolusi Jihad 22 Oktober 1945,” pungkasnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi A Razaq