Daerah HARI SANTRI

Serunya Menendang Bola Sambil Bersarung

Sen, 24 September 2018 | 18:00 WIB

Serunya Menendang Bola Sambil Bersarung

Sosialisasi HSN di CFD Solo, Jateng

Solo, NU Online
Sejenak Aziz memandang gawang yang tak terjaga itu. Beberapa detik kemudian, kaki kanannya mulai mengayun ke arah bola, dan Gol! Meski berhasil mencetak gol, Aziz kemudian tidak lantas merayakannya dengan bersujud atau berlari ke arah penonton, sebab ia melakukannya di jalanan Slamet Riyadi Surakarta, Ahad (23/9) pagi, yang dijadikan lokasi Car Free Day (CFD).

Rupanya, Aziz dan beberapa pengunjung CFD lain tengah mengikuti salah satu kegiatan yang diselenggarakan panitia Liga Santri Nusantara (LSN) yang akan dihelat di Surakarta, 1-7 Oktober mendatang.

Kegiatan yang dibungkus dengan konsep santai ini, diselenggarakan sebagai rangkaian sosialisasi acara Liga Santri Nusantara, Pesantren Expo dan Apel Akbar Santri Nusantara.

“Acara ini sebagai bagian dari upaya untuk menyemarakkan kegiatan Apel Akbar Santri Nusantara, Pesantren Expo, dan Liga Santri Nasional. Harapannya masyarakat agar semakin tahu tentang kegiatan ini, dan juga ikut antusias karena tahun ini diselenggarakan di Kota Solo,” terang Ketua panitia Apel Akbar M Alfuniam.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, panitia juga memasang sejumlah spanduk dan banner tentang acara Apel Akbar dan lain-lain. Untuk semakin menarik minat para pengunjung, juga disediakan beberapa hadiah menarik bagi mereka yang berhasil memasukkan bola ke gawang berukuran mini.

Selain menyelenggarakan kegiatan di CFD ini, untuk menambah semarak Hari Santri, panitia juga mengadakan sejumlah lomba, di antaranya lomba pengiriman karya foto dan video. Lomba bertema “Semarakkan Pesantrenmu” ini, para peserta terlebih dahulu mesti mengikuti akun instagram dan twitter dengan nama Gerakan Santri Millenial (GSM). Karya dapat dikirim ke alamat email : [email protected]

Niam berharap, dengan adanya lomba ini, pesantren makin dikenal masyarakat. “Apa yang unik dan khas dari pesantren bisa ditampilkan lewat karya tersebut. Khususnya terkait ekspresi santri maupun pesantren dalam hiruk pikuk menyambut dan merayakan Hari Santri agar tidak hilang, namun bisa terekam dan menyebar,” ungkap dia. (Ajie Najmuddin/Muiz)