Daerah

Setiap Muslim Diharuskan Berpikir Positif dan Maju

NU Online  ·  Jumat, 17 Mei 2019 | 00:00 WIB

Setiap Muslim Diharuskan Berpikir Positif dan Maju

Penutupan Pesantren Ramadhan di Rektorat IAIN Pontianak.

Pontianak, NU Online
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri Pontianak, Kalimantan Barat menggelar khataman Al-Qur’an, pesantren Ramadhan, dan buka bersama. Kegiatan dipusatkan di aula rektorat kampus setempat, Rabu (15/5). 

Dalam tausiah yang disampaikan Fachrurrazi selaku Dekan FEBI IAIN Pontianak, menyampaikan bahwa pentingnya menstimulasi otak alam bawah sadar agar berpikiran positif dan maju.

“Hal itu untuk menjaga stabilitas kehidupan bermasyarakat yang berkesinambungan dengan memotivasi diri untuk terus berkembang dan tidak terkontaminasi dengan perilaku konsumtif,” katanya. Sehingga dapat meningkatkan kualitas diri baik dalam kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, lanjutnya. 

Menurutnya, aset yang dimiliki setiap manusia ada dua, yaitu jiwa dan otak. “Jika kita mampu melakukan sinkronisasi dalam mengelola aset yang dimiliki untuk memicu potensi diri dengan mengaktifkan otak alam bawah sadar untuk meningkatkan motivasi diri, doa, dan usaha, maka dapat menambah kualitas nilai diri,” ungkapnya. 

Dirinya kemudian memberikan contoh mengubah pola pikir konsumtif menjadi produktif. “Juga tidak memakan riba dan meninggalkan gaya hidup berlebih- lebihan dalam segala aspek kehidupan, sehingga kita dapat hidup seimbang dan berkesinambungan,” ujar Fachrurrazi.

Acara ini juga merupakan penutup dari rangkaian Pesantren Ramadhan yang menggabungkan tiga acara sekaligus yaitu khataman Qur’an, tausiyah, dan buka puasa bersama keluarga besar FEBI IAIN Pontianak.
Menurut dosen IAIN Pontianak, Monica, diharapkan kegiatan mampu mempererat jalinan silaturahim di antara seluruh pegawai FEBI baik para pejabat, staf, dosen, dan mahasiswa. 

“Selain itu juga, diharapkan kegiatan seperti ini terus berlanjut di masa mendatang dan menjadi tradisi di FEBI IAIN Pontianak,” tutupnya. (Maulida/Ibnu Nawawi)