Daerah

SMP Islam Al-Madinah Jombang Kenalkan NU ke Peserta Didik

Ahad, 28 Juli 2019 | 08:30 WIB

SMP Islam Al-Madinah Jombang Kenalkan NU ke Peserta Didik

Kenalkan NU ke siswa SMP Al-Madinah Jombang

Jombang, NU Online
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Al-Madinah yang berada di Dusun Petengan, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengadakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan cara yang beda. 
 
Sekolah ini memasukkan materi Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) dan Nahdlatul Ulama (NU) kepada peserta didik baru tahun ajaran 2019/2020. Pemateri yang didatangkan berasal dari Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Jombang Kota.
 
30 peserta didik ini juga diajak berziarah ke salah satu makam pendiri dan tokoh Nahdlatul Ulama, Almaghfurlah KH Abdul Wahab Hasbullah di komplek Pesantren Bahrul Ulum, Tambaberas, Jombang.
 
Pada kegiatan ziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama dan para pendiri Pondok Pesantren Bahrul Ulum, seluruh peserta didik dibimbing bersama membaca tahlil dan istighotsah.  
 
"Untuk membangun kecerdasan spiritual, anak-anak diajak ziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama dan para pendiri Pondok Pesantren Bahrul Ulum, yakni Kiai Abdul Wahab Chasbullah, Kiai Usman, Kiai Hamid, dan Kiai Fattah", ungkap Kepala sekolah SMP Islam Al Madinah, Abdul Mukhid, Sabtu (27/7).
 
Ia berharap, jiwa dan semangat yang dibawa KH Abdul Wahab Hasbullah bisa menginspirasi para siswa-siswi untuk belajar dengan rajin dan mengabdi pada masyarakat umum. "Kita ingin peserta didik mengidolakan tokoh-tokoh pahlawan nasional," ujarnya. 
 
Ketua Pengurus MWCNU Jombang Kota Asyharun Nur saat mengisi acara menjelaskan bahwa tujuan organisasi Nahdlatul Ulama adalah berlakunya ajaran Ahlussunah waljamaah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan, demi kemaslahatan, kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta.
 
Ia menambahkan, organisasi NU merupakan organisasi yang didirikan oleh para ulama pondok pesantren pada tanggal 16 Rajab 1344, bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926, di Surabaya. 
 
Tokoh NU yang lahir dari pondok pesantren antara lain Hadratus Syekh KH Hasyim Asyari, KH Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri. Para tokoh-tokoh ini hebat dikarenakan berada di bawah bimbingan langsung dari Syaikhona Kholil Bangkalan.
 
"Dari Tambakrejo ini lahirnya KH Abdul Wahab Hasbullah dan tokoh-tokoh NU lain. Ini sebuah kebanggaan bagi kita," ungkapnya.
 
Ia berharap dari kegiatan wawasan aswaja dan Nahdlatul Ulama ini peserta didik dapat meneladani perjuangan tokoh-tohoh terdahulu dalam memperjuangkan Islam dan persatuan umat.
 
"Seperti kutipan dari kata-kata Kiai Wahab Chasbullah bahwa tidak ada senjata yang lebih tajam dan lebih sempurna lagi selain persatuan," tandasnya. (Syarif Abdurrahman/Muiz)