Daerah

Spirit Sumpah Pemuda Jadi Pelecut Pemuda untuk Berkarya Nyata

Rab, 28 Oktober 2020 | 15:00 WIB

Spirit Sumpah Pemuda Jadi Pelecut Pemuda untuk Berkarya Nyata

Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Jember (UIJ), Jasuli saat memberikan sambutan dalam Yudisium XXIII Fakultas Tarbiyah. (Foto: Istimewa)

Jember, NU Online
Momentum peringatan Sumpah Pemuda diharapkan dapat menjadi pelecut semangat generasi muda NU untuk berkarya nyata di tengah-tengah masyarakat. Sebab saat ini cukup banyak persoalan yang membutuhkan aksi nyata dari anak bangsa.


Demikian diungkapkan Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Jember (UIJ), Jasuli saat memberikan sambutan dalam Yudisium XXIII Fakultas Tarbiyah universitas milik NU Cabang Jember tersebut, Rabu (28/10).


Menurut Jasuli, peristiwa Sumpah Pemuda membuktikan bahwa pemuda Indonesia sejak dulu mengedepankan persatuan meski berbeda-beda latar belakangnya. Mereka dipersatukan oleh kecintaan dan loyalitasnya kepada ibu pertiwi.


“Karena mereka cinta kepada tanah air, maka otomatis mereka juga tak rela jika tanah airnya diinjak-injak oleh penjajah,” terangnya pada Yudisium yang diikuti oleh 160-an peserta dengan tetap dijalankan dengan mematuhi protokol kesehatan.


Namun saat ini ungkapnya, kondisinya sudah berbeda. Indonesia sudah merdeka, penjajah sudah tiada. Kendati demikian, bukan berarti Indonesia sunyi dari persoalan. Masalah yang  sudah di depan mata adalah wabah Corona. Meskipun Corona sudah dilawan dengan begitu rupa, namun virus tersebut tak juga menghilang, bahkan cenderung semakin menggila.


“Mari generasi muda NU, jadikan spirit Sumpah Pemuda ini untuk melawan Corona. Sebab Corona hari ini bukan sekadar penyakit tapi sudah menimbulkan efek yang tidak kecil bagi ekonomi, pendidikan dan lain-lain,” pintanya.


Selain itu, persoalan lain yang patut mendapat perhatian dewasa ini adalah kemiskinan. Jasuli berharap agar momentum peringatan Sumpah Pemuda dapat melahirkan semangat yang tinggi di dada generasi muda NU untuk melawan kemiskinan yang notabene banyak menimpa umat Islam.


Menurutnya, mahasiswa dan pemuda NU tidak boleh tinggal diam saat menyaksikan persoalan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Pemuda NU harus peka terhadap berbagai problem sosial yang ada. Tidak hanya peka tapi juga mempunyai terobosan atau sumbangsih untuk mengurangi  beban sosial yang melanda.


“Dengan spirit Sumpah Pemuda, mari kita belajar dengan giat. Dengan spirit Sumpah Pemuda mari kita ambil bagian dalam aksi-aksi sosial masyarakat,” pungkasnya.


Di sela-sela yudisium itu, para peserta menyempatkan diri melakukan ikrar Sumpah Pemuda yang dipimpin oleh Juhriyanto.


Reporter: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin