Daerah

Syahdunya Zikir Maulid Nabi di Bireuen Aceh

Sel, 11 Oktober 2022 | 06:00 WIB

Syahdunya Zikir Maulid Nabi di Bireuen Aceh

Tangkapan layar Zikir Maulid Nabi di Masjid Po Teumeureuhom Masjid Raya Samalanga, Bireuen, Aceh, Ahad (9/10/2022).

Bireuen, NU Online

Malam kelahiran Nabi Muhammad saw yang diperingati 12 Rabiul Awal disambut meriah masyarakat Muslim di berbagai tempat termasuk pelosok negeri Serambi Makkah Aceh. 


Di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga momentum malam Maulid diisi dengan menggelar acara zikir dan tausiyah dengan tema Malam Cinta Rasul di Masjid Po Teumeureuhom Masjid Raya Samalanga yang berada di kompleks dayah tersebut.


Tgk Iswadi Arsyad salah seorang guru dayah tersebut kepada NU Online, Ahad (9/10/2022)  mengatakan syahdunya zikir dan lantunan maulid sangat terasa terlebih dengan kehadiran Al-Mursyid Syaikh H Hasanoel Basri HG atau akrab Abu MUDI yang merupakan Mustasyar PBNU juga pimpinan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.


"Ribuan jamaah berpakaian putih dan bersurban yang terdiri dari santri dan dewan guru juga guru senior termasuk Mustasyar PBNU Abu MUDI larut dalam zikir menyambut malam kelahiran Nabi Muhammad saw 12 Rabiul Awal. Tgk Adnani dengan suara merdunya pernah meraih juara MTQN memimpin zikir sungguh sangat terasa syahdunya," lanjutnya.


Tgk Iswadi yang Wakil Rais Syuriyah PCNU Bireuen itu menjelaskan hadir dalam acara tersebut selain Abu MUDI juga ada Wadir I Abi Zahrul, Wadir II dan Wadir III termasuk para Kabag (Kepala bagian) baik pendidikan, Humas, Ibadah, Gotong Royong dan lainnya.


"Acara digelar mulai setelah shalat Isya berjamaah pukul 20.30 WIB hingga jelang tengah malam.Tausiah singkat menyambut malam kelahiran Nabi Muhammad yang disampaikan Tgk H Zahrul Mubarrak (Abi Zahrul atau Abi MUDI) menjelaskan sejarah dan kelebihan maulid nabi yang diperingati setiap tahunnya bahkan di Aceh diperingati selama tiga bulan," lanjut Kaprodi PMI IAI Al-Aziziyah Samalanga.


Abi MUDI (Abi Zahrul) dalam kesempatan tersebut menjelaskan  terkait pentingnya mensyukuri nikmat dan mengajak santri dan dewan guru untuk mensyukuri dua nikmat besar. Kenikmatan ilmu dan nikmat diturunkan oleh Nabi Muhammad saw sebagai berkah. 


"Ada perbedaan dalam pesuruhan Nabi Muhammad dan para nabi lainnya. Nabi Muhammad diutus sebagai hadiah (hadiah khusus). Sedangkan nabi-nabi lainnya diutus kepada kaumnya sebagai Attiyah (memberi). Tentu saja hadiah diberikan kepada kekasih dan hadiah diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Betapa mulianya kita sebagai umat Nabi Muhammad," ulasnya.


Abi yang merupakan Mudir Ma'had Aly MUDI Samalanga itu juga mengajak para peziarah untuk selalu memiliki akhlak yang baik. Banyak keuntungan yang diberikan kepada orang yang bermoral. 


"Akhlak akan menimbang timbangan sedekah, menjadikan seseorang dicintai oleh Allah dan Rasulullah, mendapatkan kedudukan yang tinggi, panjang umur dan dipermudah segala urusannya," paparnya.


Kandidat doktor UIN Sumatera Utara menutup pertemuan dengan mengatakan, "Siapa mencintai sesuatu yang mulia akan mulia, dan siapa mencintai sesuatu yang rendah akan rendah."


Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Kendi Setiawan