Tata Kelola Migas Mesti Mengacu Letak Pesantren
NU Online · Senin, 24 Februari 2014 | 11:03 WIB
Solo, NU Online
Pemerintah harus mengubah strategi tata kelola migas nasional dari kecenderungan capaian produksi minyak siap jual menuju kelola komprehensif dengan peningkatan cadangan. Strategi ini terkait erat dengan letak pesantren.
<>
“Pasalnya, pesantren memiliki lahan besar. Ini merupakan sebuah kesempatan untuk membuat sumber energi baru,” terang Ketua Ikata Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Bidang Energi Darmawan Prasodjo dalam seminar yang diadakan PW RMI NU Jawa Tengah, di Hotel The Sunan Solo, Ahad (23/2).
Di hadapan ratusan peserta Darmawan yang juga pengurus RMI Jateng menunjuk contoh Brasil sebagai produsen etanol, “Di Brasil, Etanol dikelola oleh rakyat dan disubsidi negara. Kekuatan kapitalis migas bisa dikalahkan oleh kekuatan rakyat dalam hal ini pesantren,” tukasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pesantren sebagai salah satu stakeholder yang besar semestinya dilibatkan dalam kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak ini.
Selain Darmawan, dalam seminar yang bertajuk “Dialog Ulama dan Umara, Mencari Paradigama Baru Tata Kelola Migas di Indonesia” itu, tampak hadir beberapa tokoh sebagai narasumber di antaranya Mahfud MD, Ali Mundakir, dan Johanes Widjanarko. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
3
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
6
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
Terkini
Lihat Semua