Teladani Sang Mursyid, TQN DKI Peringati Hari Kemerdekaan RI
NU Online · Senin, 15 Agustus 2016 | 23:13 WIB
Yayasan Serba Bakti (YSB) Pondok Pesantren Suryalaya Korwil DKI Jakarta atau TQN Jakarta Selasa (16/08) malam ini menyelenggarakan peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71. Kegiatan yang dihelat di TQN Center Masjid Al-Mubarak, Rawamangun, Jakarta Timur ini akan dimulai dengan shalat maghrib berjamaah hingga pukul 22:00 wib.
Ketua Korwil DKI Jakarta KH Wahfiudin Sakam menyampaikan, peringatan hari kemerdekaan RI diadakan sesuai imbauan Pengemban Amanah dan Sesepuh Pesantren Suryalaya, KH. Zaenal Abidin Anwar.
"Kehadiran kita sebagai ‘abdullah (hamba Allah) sekaligus khalifatullah (wakil Allah) membuat kita, selain harus giat beribadah, juga bertanggung jawab atas bangsa dan negara kita," tutur Wahfiudin.
Ia menambahkan bahwa mendiang mursyid Thariqah Qadiriyah wan Naqsabandiyah (TQN) Abah Sepuh dan Abah Anom sangat menaruh perhatian terhadap perjalanan bangsa Indonesia. "Sehingga sangat akrab kita kenang pesan beliau-beliau untuk taat kepada agama dan negara," ujarnya.
Berdasarkan undangan yang NU Online terima, acara akan diawali dengan Shalat Lisyukrin Nikmat sebanyak dua rakaat selepas shalat maghrib. Selanjutnya selepas shalat isya akan digelar renungan dan diskusi dengan tema "Kita dan Kebangsaan Indonesia" bersama Zainul Milal Bizawi, penulis buku Laskar Ulama-Santri dan Resolusi Jihad serta buku Masterpiece Islam Nusantara (Sanad dan Jejaring Ulama-Santri 1830-1945).
"Silahkan hadir, kegiatan ini terbuka untuk umum. Info detail bisa hubungi Ust. Handri di 0812-9679-534," tutur Wakil Ketua Komisi Pendidikan & Kaderisasi MUI Pusat ini. (Red: Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua