Tingkatkan Mutu Pendidikan, LP Ma'arif NU Jateng Bersinergi dengan LPTNU

Semarang, NU Online 

Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah dan Lembaga Perguruan Tinggi NU Jawa Tengah bersinergi untuk membangun sumber daya manusia terutama dalam menjalankan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pendidikan dan guru-guru Ma`arif NU.

 

Ketua PW LP Ma'arif NU Jateng Ratna Andi Irawan mengatakan, kerja sama ini dapat mendatangkan banyak manfaat bagi kedua belah pihak. Satuan-satuan pendidikan di bawah pembinaan LP Ma'arif bisa memanfaatkan potensi program-program tri darma perguruan tinggi yang ada di lingkungan NU.

 

"Sebaliknya PTNU juga dapat memanfaatkan potensi satuan-satuan pendidikan di bawah LP Ma'arif untuk mengembangkan PTNU," ujarnya usai penandatanganan kerja sama (MoU) di Kantor PWNU Jateng Jalan dr Cipto 180 Semarang, Sabtu (24/7).

 

Saat ini lanjutnya, LP Ma'arif NU Jateng sedang mengembangkan 'Model Pendidikan Inklusif' di satuan-satuan pendidikan Ma'arif di Kabupaten Banyumas dan Kebumen dengan menggandeng PTNU terdekat sehingga terwujud sekolah dan madradah inklusif dan layanan kampus yang inklusif.

 

"Semoga ini akan menjadikan gerakan bersama untuk memperbaiki sumberdaya manusia di lingkungan NU," ucapnya.

 

Kegiatan penandatanganan kerja sama (MoU) tingkatkan mutu pendidikan di NU (Foto: Samsul Huda)

 

Wakil Ketua LPTNU Jawa Tengah Prof Mudzakir Ali kepada NU Online Senin (27/7) mengatakan, PW  LPTNU Jateng sangat mengapresisasi atas rintisan kerja sama antara LP Ma`arif  NU dengan LPTNU.

 

"Kerja sama ini kami harapkan jangan hanya berhenti pada satu kegiatan saja (inklusi) tetapi bisa program-program lain yang bisa di kolaborasikan," kata Prof Mudzakir.

 

LPTNU Jateng lanjutnya, memiliki banyak akses beasiswa. Oleh karena itu kami berharap peserta didik di lingkungan LP Ma`arif NU bisa menikamati dan memanfaatkan peluang itu. "Saat ini LPTNU Jawa Tengah mengkordinasikan 7 Universitas, 5 Institut, 4 Politeknik, 22 STA, 2 STIKES. Silakan alumni-alumni dari Ma`arif bisa masuk ke PTNU yang ada," ungkapnya.

 

Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, dalam mengelola lembaga pendidikan, langkah inovatif harus selalu melekat pada pengelola dan pimpinannya.

 

“Kita harus berani berinovasi dan membuat model kalau perguruan tinggi kita ingin maju dan menjadi pemimpin. Harapanya anak-anak orang NU bisa sekolah di kampus-kampus perguruan Tinggi NU," tuturnya. 

 

Spirit Perguruan Tinggi NU sambungnya, adalah spirit Ahlussunah Wal Jamaah dan inilah yang harus menjadi pilihan dan yang membedakan dengan perguruan tinggi di luar NU. "Dan yang penting lagi adalah intelektualitas orang NU harus selalu dijaga,” pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz