Daerah

Negara Harus Hadir untuk Lindungi Seluruh Umat

Sel, 21 Juli 2020 | 14:30 WIB

Negara Harus Hadir untuk Lindungi Seluruh Umat

Kepala Kanwil Kemenag Jateng H Musta'in (tengah) saat menerima kunjungan FKUB Jateng (Foto: NU Online/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah H Musta'in Ahmad mengingatkan peran negara bukan untuk salah satu golongan. Ia berpesan kata mayoritas dan minoritas tidak perlu ada lagi dalam konteks praktik bernegara. 

 

"Negara ini tidak untuk melindungi mayoritas, negara ini juga tidak untuk melindungi minoritas. Melainkan, negeri ini harus hadir untuk melindungi seluruh umat dan tumpah darah Indonesia," kata Musta'in.

 

Hal itu disampaikan saat menerima rombongan silaturahim Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah, di Kantor Kanwil Kemenag Jalan Sisingamangaraja Selasa (21/7).

 

Ia lantas menceritakan pengalamannya membina umat Hindu dan Budha semasa menjabat di Kantor Kemenag Karanganyar dan Surakarta (Solo). Mereka yang jelas bukan seagama harus dilindungi karena memang warga negara yang keberadaannya dilindungi Undang-undang.

 

"Semuanya kita bina, termasuk umat Hindu dan Budha. Kalau tidak bisa dibina ya dibina lagi, kalau masih belum bisa ya dibina terus," tegasnya.

 

Kita dengan berbagai perbedaan lanjutnya, bisa menyepakati kesepakatan bersama tentang Indonesia, baik tentang bendera merah putih, sistem demokrasi dan perundang-undangan, Pancasila, dan kebinekaan dalam wawasan kebangsaan merupakan kondisi yang ideal. 

 

"Jangankan dalam negara, dalam satu agamapun ada perbedaan," ujarnya.

 

Mengusung tagline Moderat, Akuntabel, Jernih dan Ngayomi (Majeng) dalam periode jabatannya, Musta'in membeberkan tiga hal yang akan dikolaborasikan dengan berbagai organisasi keagamaan, termasuk FKUB Jateng.

 

"Tiga hal yang akan kita bangun bersama di Jawa Tengah, yaitu persoalan moderasi beragama, kebangsaan, dan inovasi," tutupnya.

 

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah H Taslim Sahlan mengatakan, dirinya memandang Kepala Kanwil Kemenag Jateng selaku pembina FKUB Jateng. Karena itu, inti dari silaturahim dengan Kepala Kanwil Kemenag yang baru bertujuan untuk mendapatkan pengarahan terkait program yang bisa disinergikan. 

 

"Kami sinergikan dengan amanat Gubernur untuk melawan Covid-19. Membantu pemerintah dalam menyosialisasikan tahapan-tahapan dalam perang melawan Covid-19 sampai menuju kenormalan baru (New Normal) ini," terangnya.

 

Dalam kesempatan itu, Taslim menyampaikan capaian kegiatan FKUB Jateng dalam membina kerukunan beragama. Ditegaskan, adanya FKUB tidak untuk menafikan komunitas lain. Karena itu dalam berbagai kegiatan menggandeng pihak lain seperti Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Kota Semarang, Gusdurian, dan sebagainya. 

 

"Hal utama dalam satu periode kepemimpinan, kami mengusung gagasan penguatan kedewasaan beragama dan moderasi beragama," ungkapnya.

 

Karena itu, ia menekankan pentingnya kaderisasi yang dimulai dari Generasi Muda Forum Kerukunan Umat Beragama (Gema FKUB). Sebab, di era milenial ini generasi muda memiliki peran penting dalam mewarnai media sosial. 

 

"Kaum muda kami harap lebih massif di dunia maya untuk membuat kontranarasi melawan radikal," jelasnya.


Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz