Daerah

Tokoh Masyarakat: JFC Jangan Langgar Kesopanan

Rab, 7 Agustus 2019 | 02:45 WIB

Tokoh Masyarakat: JFC Jangan Langgar Kesopanan

Suasana pertemuan bahas kasus JFC di Jember

Jember, NU Online

Kasus porno aksi yang melibatkan peserta JFC (Jember Fashion Carnaval) saat digelarnya perhelatan tersebut Ahad (4/8) lalu, disikapi serius oleh kalangan kiai dan tokoh masyarakat setempat. Mereka meminta agar manajemen JFC tidak sekadar minta maaf tapi wajib melakukan koreksi dan evaluasi terhadap tampilan peserta JFC di masa-masa mendatang. Bentuknya adalah JFC harus dipresentasikan dulu sebelum diparagakan.

 

“Kostum harus sesuai dengan batasan-batasan masyarakat Jember yang dikenal relijius,” seru Ketua PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin dalam pertemuan dengan Bupati dan Wakil Bupati Jember di pendapa Wahyawibawagraha, Jember Jawa Timur, Selasa (6/8).

 

Menurutnya, meskipun nama JFC telah mendunia dan nama Jember juga terangkat, tapi bukan berarti JFC boleh lepas dari akar budaya lokal. Dengan kata lain, tampilan dan penampilan peserta JFC harus sesuai dengan adat dan budaya masyarakat Jember yang sopan dan relijius. Apalagi Pemerintah Kabupaten Jember telah memproklamirkan diri sebagai kota santri.

 

“Nilai-nilai itu harus diperhatikan, jangan sampai JFC melanggar kesopanan, karena ditonton banyak orang,” jelasnya.

 

Sementara itu, Ketua MUI Jember, KH Abdul Halim Subahar meminta agar pelaksanaan JFC tidak menabrak waktu shalat. Harus diatur waktunya, misalnya JFC dimulai setelah shalat Zuhur dan selesai sebelum Magrib tiba. Sehingga peserta dan penonton masih bisa mengerjakan shalat Zuhur dan Ashar.

 

“Ini harus menjadi perhatian kita semua. JFC jangan sampai menggangu shalatnya peserta,” ucapnya.

 

Dalam kesempatan itu, Bupati Jember, Faida dan manajemen JFC mengamini permintaan yang muncul di forum tersebut. Menurut Faida, dirinya meminta maaf atas kejadian tersebut, dan dipastikan tak akan terulang lagi di penampilan JFC yang akan datang.

 

“Kami bupati dan wakil bupati maupun pihak manajemen JFC memohon maaf kepada para undangan yang hadir dan semua masyarakat Jember,” ujarnya.

 

Pertemuan tersebut, selain dihadiri oleh Ketua MUI Jember (KH Abdul Halim Subahar) dan Ketua PCNU Jember (KH Abdullah Syamsul Arifin), juga hadir ketua PC GP Ansor Jember, Ketua FKUB dan sejumlah kiai dan tokoh masyarakat.

 

Pewarta : Aryudi AR