Warga Cianjur Harap Pemerintah Bantu Bangun Kembali Rumahnya yang Hancur akibat Gempa
Rabu, 23 November 2022 | 13:00 WIB
Sisi dapur rumah Maskanah (52) di RT004 RW01 Desa Cirumput, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat yang rusak akibat gempa bumi pada Senin (21/11/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)
Aru Lego Triono
Penulis
Cianjur, NU Online
Maskanah (52), salah seorang warga RT004 RW01 Desa Cirumput, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat berharap pemerintah berkenan membantu untuk membangun kembali rumahnya yang hancur akibat gempa berkekuatan 5,6 skala richter pada Senin (21/11/2022) lalu.
"Ya sih maunya dibetulin (oleh pemerintah) sampai seperti bagus lagi lah, gitu. Mudah-mudahan ada milik semuanya," kata Maskanah kepada NU Online, di depan rumahnya, pada Selasa (22/11/2022) kemarin.
Maskanah kini harus mengungsi di tenda darurat karena masih takut apabila gempa itu datang lagi. Ditambah gempa-gempa susulan kerap bermunculan hingga saat ini. Meski gempa susulan itu berkekuatan tidak terlalu besar dan durasinya hanya hitungan detik, tetap saja membuat Maskanah takut masuk ke dalam rumah. Ia khawatir tertimpa bangunan rumahnya sendiri.
"Masih takut ke dalam (rumah). Tadi juga pas ke dalam, ada lagi getaran. Itu (gempa) susulan. Tadi pas mau ke dalam, mau mandi, shalat. Kalau di dalam agak takut, tadi wudhu di rumah tetangga yang (tempat wudhu-nya) ada di luar," tutur Maskanah.
Untuk keperluan buang air kecil dan besar, Maskanah juga harus menumpang di rumah tetangga yang dirasa lebih aman karena posisi kamar mandi yang berada di luar. Ia benar-benar trauma dengan gempa yang meluluhlantakkan sebagian besar bangunan rumahnya itu.
Maskanah kemudian tinggal di tenda darurat bersama kurang lebih 40 orang, beserta anak-anak dan bayi, yang berasal dari 10 keluarga. Ia bersama para tetangga yang sebagian besar masih keluarga besarnya itu, berdesakan di dalam tenda untuk sementara.
"Bermalam di tenda yang dibutuhkan makanan, selimut, dan air. Pokok pertamanya sih makanan. Kemarin ada tim kesehatan juga ke sini, sudah periksa yang luka," tutur Maskanah.
Maskanah bercerita, kakinya mengalami luka-luka karena harus berlarian keluar rumah saat merasakan ada getaran gempa pada sekira pukul 13.30 WIB. Ia berlari, bersamaan dengan puing-puing rumah yang berjatuhan. Ia sempat tersandung dan jatuh yang menyebabkan kakinya terasa sangat sakit.
"Awal kejadian itu pas setengah dua (siang) kemarin (Senin). Lagi di rumah, terus ada getaran (gempa) itu langsung gede, lari-lari keluar sampai terjatuh, kaki sampai sakit. Yang gede-nya mah cuma sebentar, terus nyusul (gempa susulan) sedikit-sedikit sampai malam," katanya.
"Susulannya banyak dan sering. Cuma sebentar-sebentar, gitu. Kecil, tapi suaranya menggelegar. Terasa sampai sekarang," tutur Maskanah.
Ia mengaku tinggal sendirian sehingga benar-benar harus menyelamatkan diri tanpa bantuan siapa pun. Sebenarnya Maskanah memiliki tiga orang anak. Namun ketiga anaknya itu tengah bekerja. Dua anaknya bekerja di Bandung, sedangkan satu anaknya yang lain kerja di daerah Kecamatan Ciranjang, Cianjur.
"Saya tinggal sendirian, anak saya tiga jauh, di Bandung (dan) Ciranjang. Yang satu di Bandung juga baru pulang kerja, barusan baru datang, (karena) tahu ada gempa langsung pulang," kata Maskanah.
Data gempa susulan
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan bahwa telah terjadi 161 kali gempa susulan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga Rabu (23/11/2022) pukul 07.00 WIB. Kekuatan gempa susulan tercatat 4,2 magnitudo dan terkecil 1,2 magnitudo.
Bantuan NU
Tak lama setelah peristiwa gempa bumi Cianjur, Nahdlatul Ulama segera memberikan penanganan. Di antaranya PCNU Cianjur membuka posko NU Peduli yang melibatkan semua banom dan relawan. Tim NU Peduli dari tingkat PBNU juga telah turun meninjau serta memberikan bantuan awal pada Selasa (22/11/2022).
LAZISNU PBNU saat ini juga telah membuka donasi untuk membantu meringankan beban korban gempa di Cianjur. Bantuan dapat ditransfer melalui rekening Bank Central Asia (BCA) 0683331926 atas nama Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU. Konfirmasi transfer dapat menghubungi nomor 081398009800.
Selain itu, masayarakat juga dapat menyalurkan bantuan melalui nucare.id/program/pedulicianjur.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Kronologi Penembakan terhadap Guru Madin di Jepara Versi Korban
2
Silampari: Gerbang Harapan dan Gotong Royong di Musi Rawas
3
Respons Pergunu soal Wacana Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
4
Hukum Mengonsumsi Makanan Tanpa Label Halal
5
Sejarah Baru Pagar Nusa di Musi Rawas: Gus Nabil Inisiasi Padepokan, Ketua PCNU Hibahkan Tanah
6
NU Peduli Salurkan Bantuan Sembako kepada Pengungsi Erupsi Lewotobi
Terkini
Lihat Semua