Daerah

Warga Sumenep Keluhkan Fasilitas Umum Tergenang Banjir

NU Online  ·  Jumat, 30 November 2018 | 02:30 WIB

Warga Sumenep Keluhkan Fasilitas Umum Tergenang Banjir

Banjir di Sumenep. (dok.vianesco)

Sumenep, NU Online
Di Sumenep,Jawa Timur, curah  hujan mulai tinggi. Seiring dengan turunnya air dari langit tersebut, berimbas pada tergenangnya beberapa fasilitas umum. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari tata kelola kawasan yang minim konsep.

“Kami tidak heran kalau Sumenep banjir,” kata Kiai Dardiri Zubairi, Kamis (29/11). 

Dalam pandangannya, akar persoalan tersebut bukan sekadar curah hujan yang tinggi, atau soal drainase. “Akar masalah adalah habisnya lahan-lahan pertanian produktif,” kata Kiai Dardiri, sapaan akrabnya.

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep ini menyoroti sejumlah lahan yang banyak dialihfungsikan untuk kepentingan infrastruktur dan properti. “Meski sering banjir, tapi alih fungsi lahan sepertinya akan terus dilakukan,” keluhnya. 

Dalam catataannya, sebentar lagi akan dibangun sport center di lahan seluas tujuh  hektar, termasuk akan dibukanya hotel berbintang.

“Padahal peraturan paerah Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan atau PLP2B sudah disahkan, dan tegas diatur alih fungsi lahan pertanian pangan tidak boleh dilakukan,” sergahnya. 

Terkait kian massifnya pembangunan infrastruktur dan properti yang pada saat bersamaan menabrak peraturan daerah atau Perda, dirinya masygul. “Kadang kami berpikir, apa Perda dibuat memang untuk dilanggar ya?” ungkap pegiat Barisan Ajaga Tanah Ajaga Na'potoh (Batan) tersebut.

Dalam pandangannya, berhentilah berpikir seolah banjir hanya urusan teknis. “Akarnya justru pada kerakusan atas lahan-lahan pertanian yang dialihfungsikan untuk infrastruktur dan properti,” tandasnya.

Seperti diberitakan sejumlah media, hujan lebat yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumenep menyebabkan beberapan jalan perkotaan hingga Rumah Sakit Moh Anwar tergenang.

Sejumlah jalan protokol seperti di depan DPRD Sumenep, depan Bappeda, Disdikcapil tergenang air hujan. Bahkan, ruang kamar pasien di paviliuan RSUD Sumenep pun terkena banjir.

Menurut pengakuan warga, beberapa ruang pasien di RSUD Sumenep memang mengalami banjir. Bahkan, air hujan bukan hanya berdiam di pintu masuk tetapi juga masuk ke ruang pasien. (Ibnu Nawawi)