Daerah

'Yuk Jumatan', Cara Mahasiswa STAN Ajak Sopir Tunaikan Shalat Jumat

Jum, 19 Juli 2019 | 00:00 WIB

'Yuk Jumatan', Cara Mahasiswa STAN Ajak Sopir Tunaikan Shalat Jumat

'Yuk Jumatan' cara mahasiswa STAN ajak sopir angkot tunaikan Shalat Jumat.

Tangsel, NU Online
Banyaknya laki-laki beragama Islam yang terlihat di jalanan saat waktu pelaksanaan Shalat Jumat, mengusik rasa prihatin Alumni Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN). Fathurrahman, alumni yang peduli dengan keadaan tersebut, menggandeng Ikatan Mahasiswa Nahdliyin (Iman) STAN untuk sosialisasi kepada para sopir angkot di sekitar kampus agar mereka meluangkan waktu Jumatan.

"Banyak saudara kita yang belum sempat Jumatan dan bahkan tidak sedikit yang sibuk mencari sesuap nasi di saat jam shalat. Bisa jadi mereka, memang terpaksa lupa Jumatan karena belum menemukan apa yang akan dimakan hari ini," tutur pria yang juga aktif di kegiatan sosial Tangerang Selatan, Kamis (18/7).

Pria kelahiran Kudus itu berserta Iman STAN membagikan brosur ajakan 'Yuk Jumatan' setiap Jumat pukul 10 pagi di atas sebungkus nasi untuk makan siang para sopir. Harapan dari kegiatan ini adalah sopir Muslim yang enggan Shalat Jumat itu tersadar kembali karena sudah diingatkan.

Ditinjau dari ilmu fiqih, Shalat Jumat bagi laki-laki itu wajib kecuali ada hal syar'i yang membolehkannya tidak ikut sholat. Misalnya bepergian yang jauh.

"Untuk itulah kami berusaha untuk konsisten menggelar acara kampanye 'Yuk Jumatan'. Meski hanya berupa nasi bungkus dan sebotol air mineral untuk menambah tenaga para sopir itu," ungkap Koordinator Omah Ngaji Al Fath itu.

Fathurrahman juga menjelaskan titik lokasi 'Yuk Jumatan' berpindah-pindah setiap pekannya. Seperti di jalanan depan Swalayan Harmoni, perempatan depan Giant Kreo, Ciledug. Sementara untuk jumlah mashasiswa yang terlibat pada kegiatan yang dijalankan sejak tahun 2018 ini, antara tujuh sampai sepuluh orang.

Meski hanya sederhana, Fathurrahman berharap kegiatan ini bisa menjadi amal baik dan pintu masuk untuk berbagi kebaikan. Sebab menurutnya, sedekah iti bisa dimana saja, kapan saja, dan dalam bentuk apa saja.

Rencananya kegiatan ini akan terus dilakukan selama masih ada sopir yang tidak Jumatan.

"Mudah-mudahan acara kampanye ini bisa menjadi sebab terbukanya pintu hidayah bagi saudara kita lainnya," pungkasnya. (Bagus Rosyid/Kendi Setiawan)