Oktober 1962, merupakan hari bersejarah bagi Indonesia. Salah satu daerahnya yang masih dikuasai Belanda, Irian Barat (Papua), akan segera kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi setelah melalui sebuah perjuangan yang dikenal dengan sebutan Tri Komando Rakyat (Trikora).
<>
Pada tahun itu pula, Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Muktamar ke-23 di Surakarta (Sala), yakni pada 24-29 Desember atau 29 Rajab-3 Sya’ban 1382 H. Muktamar tersebut menjadi spesial dengan hadirnya Presiden Soekarno, yang dalam pidatonya menyatakan bahwa keberhasilan kembalinya Irian Barat tersebut berkat kontribusi besar dari NU.
Ketika itu, Rais ‘Aam KH Wahab Hasbullah, yang juga menjabat di DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara), menyarankan beberapa hal kepada presiden; yang kemudian dikenal dengan istilah “Diplomasi Cancut Tali Wondo”, yakni upaya untuk menggalang kekuatan lahir dan batin di segala bidang.
Atas saran Kiai Wahab tersebut, kemudian lahirlah Trikora. Presiden Soekarno mengakui sumbangan besar dari NU tersebut. Soekarno menyatakannya pada saat berpidato di hadapan muktamirin di Solo:
“Baik ditinjau dari sudut agama, nasionalisme, maupun sosialisme. NU memberi bantuan yang sebesar-besarnya. Malahan, ya memang benar, ini lho pak Wahab ini bilang sama saya waktu di DPA dibicarakan berunding apa tidak dengan Belanda mengenai Irian Barat, beliau mengatakan: jangan politik keling. Atas advis anggota DPA yang bernama Kiai Wahab Hasbullah itu, maka kita menjalankan Trikora dan berhasil saudara-saudara. Pada 1 Oktober bendera Belanda turun di Irian Barat diganti bendera UNTEA. Dan 1 Mei 1963, bendera satu-satunya di Irian Barat adalah Merah Putih”.* (Ajie Najmuddin)
*Disarikan dari DR. KH Idham Chalid, Mendayung Dalam Taufan, 1966, Jakarta
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
3
Khutbah Jumat: Ramadhan Momentum Lestarikan Lingkungan
4
Kisah Unik Dakwah Gus Mus di Pusat Bramacorah hingga Kawasan Lokalisasi
5
194.744 Calon Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji, Masih Ada Sisa Kuota Haji 2024
6
Gempa Bawean, Masyarakat Butuh Tenda, Makanan hingga Dapur Umum
Terkini
Lihat Semua