Internasional

Alasan Negara Arab Pakai Meriam untuk Menandai Buka Puasa

Ahad, 12 Mei 2019 | 09:30 WIB

Alasan Negara Arab Pakai Meriam untuk Menandai Buka Puasa

Sebuah meriam ditembakkan di depan Masjid AMeri (Khaleej Times)

Jakarta, NU Online
Sebagian besar negara Arab menggunakan meriam untuk menandakan waktu buka puasa telah tiba. Dentuman meriam tersebut kemudian disusul dengan adzan dan menjadi penanda awal waktu berbuka puasa. Uni Emirat Arab (UEA) adalah salah satu negara Arab yang memiliki tradisi seperti itu.

Lantas, mengapa menggunakan meriam? Peneliti di Shaikh Mohammad bin Rashid Centre for Cultural Understanding, Ahmad al-Jafflah, menjelaskan, sebagian besar masjid di UEA memiliki muadzin, namun mereka tidak memiliki pengeras suara beberapa dekade yang lalu. Kemudian mereka menggunakan meriam –yang memiliki suara yang keras- untuk menginformasikan kepada warga sekitar bahwa waktu berpuasa sudah selesai.

“Praktek menembakkan meriam untuk menandai berakhirnya puasa dimulai di Sharjah pada tahun 1930, di Dubai dimulai pada tahun 1960 dan di Abu Dhabi pada tahun 1970,” kata Jafflah, dikutip laman Gulfnews, Sabtu (11/5).

Tradisi menembakkan meriam sudah begitu lama ada di UEA, sehingga Jafflah selalu teringat masa-masa kecilnya jika mendengar dentuman tersebut. "Itu (meriam) suara yang indah karena suara meriam adalah suara yang kita ingat sejak kecil. Kami akan berdiri di luar dan setelah meriam ditembakkan, kami akan berlari ke rumah dan mulai makan bersama keluarga kami,” kenangnya.

Pada hari pertama dan hari terakhir bulan Ramadhan, buka puasa biasanya ditandai dengan dua tembakan meriam. Sementara pada hari selanjutnya hanya sekali tembakan saja. Begitupun untuk menandai Shalat Idul Fitri, hanya sekali dentuman saja. 

Di UEA, ada beberapa kota yang menggunakan meriam sebagai penanda buka puasa. Di Abu Dhabi, ada satu meriam yang itempatkan di Masjid Agung Sheikh Zayed. Di Dubai, ada lima meriam: di Burj Khalifa, lapangan untuk Salat Idulfitri di Al Mankhool dab Al Bahara, Madinat Jumeirah dan Dubai City Walk. Ada satu meriam lagi yang disimpan sebagai cadangan. 

Sementara di Sharjah, ada 11 meriam yang ditempatkan di beberapa titik. Meriam yang digunakan adalah buatan Inggris tahun 1945. (Red: Muchlishon)