Internasional

Bicara di Forum G20 Brasil, Indonesia: Kekejaman Israel di Gaza Mimpi Buruk Geopolitik Global

Kam, 22 Februari 2024 | 20:30 WIB

Bicara di Forum G20 Brasil, Indonesia: Kekejaman Israel di Gaza Mimpi Buruk Geopolitik Global

Menlu RI Retno Marsudi (Foto: Tangkapan layar YouTube MoFA Indonesia)

Jakarta, NU Online
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi memberikan pernyataan tegas terkait kekejaman Israel di Gaza dalam forum pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri G20 di Brazil.


Menlu mengangkat isu Gaza, Palestina sebagai hal penting yang perlu dibahas di forum G20, mengingat semua negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB juga merupakan anggota G20.


Retno menyampaikan kekejaman Israel di Gaza telah di luar batas logika pembenaran. Lebih dari 29 ribu orang Palestina dan ratusan orang di Tepi Barat telah menjadi korban tindakan kekerasan Israel. Warga Gaza menghadapi ancaman genosida dan hidup dalam kondisi yang mencekam.

 

“Warga Gaza menghadapi ancaman genosida dan hidup dalam neraka kekejaman Israel. Tidak ada tempat bagi mereka untuk melarikan diri, tidak ada akses untuk kebutuhan sehari-hari, dan pendeknya, tidak ada harapan bagi mereka,” ujar dia dalam keterangannya sebagaimana tayangan tayangan video Youtube MoFa Indonesia, Kamis (22/2/2024). 


“Saya tegaskan kepada negara-negara G20, bahwa ini bukan hanya bencana kemanusiaan, tapi mimpi buruk geopolitik (geopolitical nightmare),” imbuhnya.


Dalam pertemuan G20, Menlu menekankan tiga upaya kolektif yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan kemelut di tanah Palestina.


Pertama, ia mendesak kesepakatan gencatan senjata permanen dengan segera. Menlu menyatakan bahwa gencatan senjata akan menjadi langkah fundamental untuk menghentikan pertumpahan darah dan krisis kemanusiaan, serta menuju negosiasi solusi dua negara.


Kedua, ia menyerukan untuk menghindari standar ganda terhadap Palestina. Menlu meminta agar negara-negara anggota G20 mengambil sikap atas ulah Israel yang menghancurkan infrastruktur penting seperti rumah sakit, sekolah, dan kamp pengungsi.


Dia juga meminta peningkatan dukungan bagi Palestina, termasuk bagi Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency (UNRWA).


“Saya tekankan bahwa perlakuan kita kepada Palestina tidak boleh berbeda dengan perlakuan kita terhadap situasi-situasi yang lain,” ujar dia.


Ketiga, menurunkan tensi global dan mencegah eskalasi lebih lanjut. ia menyoroti bahwa negara anggota G20 harus bersatu dalam mengatasi masalah global, termasuk konflik di Gaza, serta menghadapi ancaman teknologi seperti senjata siber, drone, dan kecerdasan buatan.

 

“Indonesia mendorong agar G20 dapat mengatasi masalah-masalah ini secara bersama. G20 harus bersatu dan harus menjadi katalis perubahan positif untuk setiap krisis,” paparnya.


Menlu menegaskan bahwa negara-negara anggota G20 memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas dunia. Isu Gaza menjadi perhatian utama dalam diskusi pertemuan tersebut, dengan hampir semua delegasi menyampaikan kekhawatiran terhadap situasi kemanusiaan di Gaza.


“Isu Gaza sangat menonjol. Hampir semua delegasi menyampaikan concern terhadap situasi kemanusiaan di Gaza,” pungkasnya.