Internasional

Bonus yang Didapat Jamaah Haji Mabrur selain Surga

Sen, 26 Agustus 2019 | 11:00 WIB

Bonus yang Didapat Jamaah Haji Mabrur selain Surga

H Zainul Anwar, pembimbing ibadah haji sektor 3 Makkah, saat menyampaikan ceramah di depan jamaah kloter JKG 51 dan 65 di Hotel 301 kawasan Raudhah, Makkah, Senin (26/8). (Muhammad Faizin/NU Online)

Makkah, NU Online
Haji merupakan ibadah yang istimewa. Pasalnya, rukun Islam kelima ini hanya diwajibkan kepada umat Islam sekali dalam seumur hidup dan itu pun bagi orang yang mampu. Selain itu, balasan bagi jamaah haji mabrur sudah dijanjikan oleh Allah yakni masuk ke dalam surga-Nya.
 
Demikian disampaikan H Zainul Anwar, pembimbing ibadah haji sektor 3 Makkah, di depan jamaah kloter JKG 51 dan 65 di Hotel 301 kawasan Raudhah, Makkah, Senin (26/8).
 
Menurut Zainul, mereka yang hajinya mabrur juga akan mendapatkan bonus lain dari Allah swt. Yakni dikabulkan segala doanya. “Haji adalah tamu Allah dan Allah sendiri yang akan menjamunya dengan mengabulkan segala doa. Inilah bonus yang akan didapat," katanya.
 
Bonus lain yang akan didapat lanjutnya adalah digantinya segala biaya yang sudah dikeluarkan untuk keperluan berangkat ke tanah suci oleh Allah swt. Sehingga jamaah tidak perlu khawatir akan jatuh miskin setelah berhaji.
 
“Biaya yang dikeluarkan akan diganti 700 kali oleh Allah swt," tegasnya pada kegiatan bimbingan ibadah dan kesehatan yang dilakukan paska Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
 
Zainul menerangkan, haji mabrur merupakan ibadah yang memiliki pahala sama dengan jihad di jalan Allah swt. Mereka yang hajinya mabrur akan diampuni dosa-dosa yang telah dilakukan selama ini.
 
"Haji mabrur akan kembali suci seperti bayi yang terlahir kembali jika ibadah yang dilakukan benar-benar karena Allah. Tidak tercampur niatan ingin dipanggil Pak Haji atau Bu Haji dan juga tidak melakukan fusuk, rafas, jidal," terangnya.
 
Zainul mengingatkan, proses menjadi haji mabrur harus dilalui dengan perjuangan fisik dan mental yang berat. Oleh karenanya, perjuangan ini harus terus dipertahankan setelah kembali ke tanah air untuk mempertahankan kemabruran.
 
"Saat haji kita benar-benar telah melakukan pembinaan diri dengan berserah diri, sabar, ikhlas, selalu husnudzon (berbaik sangka), dan banyak berdzikir. Ini harus terus dipertahankan dan dilakukan terus setelah berhaji," anjurnya. 
 
Jikalau pun para jamaah sampai dengan saat ini masih dalam kondisi sakit, ia pun mengingatkan agar senantiasa tetap berbaik sangka kepada Allah dengan meyakini bahwa sakit yang diderita adalah anugerah yang mampu merontokkan dosa-dosa yang telah dilakukan.
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Muchlishon