Internasional

Bu Sinta dan Alissa Wahid Bersilaturahim dengan Muslimat dan PCINU Jepang

Sen, 30 Oktober 2017 | 11:44 WIB

Tokyo, NU Online
Pada pekan lalu, Sinta Nuriyah Wahid dan putrinya, Alissa Qotrunada berkunjung ke Jepang. Selain mengisi kuliah umum di Soka Gakkai Tokyo, keduanya menyempatkan diri bersilaturahim dengan Muslimat NU dan PCINU Jepang di Hotel New Otani Chiyoda-ku Tokyo, Kamis 26 Oktober lalu. 

Pada kesempatan tersebut hadir pengurus Muslimat NU Jepang yaitu Anggita Aninditya (Ketua I) dan Erika Herliana (Sekretaris). Turut hadir juga Rais Syuriah PCINU Jepang Ali Amin dan Ketua Tanfidziah PCINU Jepang Miftakhul Huda.

Alissa menyampaikan kepada yang hadir bahwa NU adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nonpolitik dan tidak boleh terlibat dalam politik praktis. 

Menurut Alissa, posisi PCINU Jepang sebaiknya difokuskan untuk melawan dan mengikis radikalisme yang kian marak berkembang akhir-akhir ini dengan menggalakkan konsep keluarga dalam NU yaitu Keluarga maslahah sebagai kunci ketahanan keluarga.

“Ciri dalam keluarga maslahah adalah bapak dan ibu yang saleh, anak-anak yang abror (baik), rezeki yang cukup, dan pergaulan yang baik di mana para anggotanya memiliki akhlak NU yaitu mabadi khaira ummah," jelasnya melalui siaran pers Muslimat NU Jepang yang diterima Senin (30/10). 

Menurut Alissa, mabadi khaira ummah adalah sebuah prinsip moral yang bertumpu pada lima pilar yaitu ash-shidq (kejujuran), al amarar wal wafa bil'ahdi (menunaikan semua kewajiban yang sudah dijanjikan), al'adalah (obyektif, proporsional, dan taat asas), at-ta'awun (tolong menolong), dan istiqomah (berpendirian teguh),” 

Dengan begitu, lanjut Alissa, dapat menjelma menjadi sikap kemasyarakatan NU yaitu tawasuth (di tengah), tawazun (seimbang), tasamuh (toleran), i’tidal (lurus), ukhuwah (islamiyah, watoniyah, basariyah), dan amar ma’ruf nahi munkar. 

“Para aktivis NU di mana pun berada harus mampu menampilkan diri dengan bertumpu pada nilai-nilai tersebut,” pungkasnya. (Red: Abdullah Alawi)