Internasional

Israel Bunuh 178 Warga Palestina Sehari Pasca-Berakhir Gencatan Senjata di Gaza

Sab, 2 Desember 2023 | 14:00 WIB

Israel Bunuh 178 Warga Palestina Sehari Pasca-Berakhir Gencatan Senjata di Gaza

Israel telah membunuh sebanyak 178 warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan pada sehari pasca-berakhirnya gencatan senjata di Gaza. (Foto: WAFA)

Jakarta, NU Online

Israel telah membunuh sebanyak 178 warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan pada sehari pasca-berakhirnya gencatan senjata di Gaza. Sementara 289 warga lainnya mengalami luka-luka. Israel kini telah kembali memulai operasi militer di Jalur Gaza, sejak Jumat (1/12/2023) pagi waktu setempat. 


Melansir WAFA, data dari otoritas kesehatan di Gaza melaporkan bahwa mereka telah menerima jenazah 178 orang sejak Jumat pagi, selain 589 korban luka-luka. Rumah Sakit Kamal Adwan di kota Beit Lahia, di utara Gaza menerima lebih dari 54 korban tewas dalam serangan udara Israel. 


Sementara itu, tiga puluh korban yang kebanyakan anak-anak dan wanita, tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza juga dibawa ke Rumah Sakit Baptis di Gaza. Rumah sakit di selatan juga menerima puluhan korban.


Pendudukan Israel telah membombardir Gaza melalui jalur darat, laut, dan udara ke berbagai daerah di utara, tengah, dan selatan Jalur Gaza. Serangan itu mengakibatkan lebih banyak korban tewas dan luka-luka yang sebagian besar anak-anak dan wanita.


Qatar sebagai mediator gencatan senjata menyatakan bahwa upaya sedang berlangsung untuk memperbarui kesepakatan gencatan senjata. 


Gencatan senjata sementara di Gaza dimulai pada Jumat (24/11/2023). Kedua pihak kemudian bersepakat untuk memperpanjang masa gencatan senjata sebanyak dua kali. Israel menghentikan sebagian besar aktivitas militer di Gaza dan membebaskan 300 tahanan Palestina dengan imbalan Hamas yang membebaskan lebih dari 100 sandera yang ditahan di Gaza.


Pihak Israel sendiri mengatakan gencatan senjata bisa berlanjut selama Hamas membebaskan 10 sandera setiap hari. Tetapi, setelah tujuh hari jeda, di mana wanita, anak-anak, dan sandera asing telah dibebaskan, mediator gagal untuk menemukan kesepakatan melepaskan lebih banyak sandera, termasuk tentara Israel dan pria sipil.


Sementara pihak Qatar yang telah memainkan peran sentral dalam upaya mediasi bersama dengan Amerika Serikat dan Mesir, menyatakan bahwa negosiasi masih berlangsung dengan Israel dan Palestina untuk memulihkan gencatan senjata, tetapi pemboman baru Israel terhadap Gaza telah mempersulit upayanya.


Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di sela-sela COP 28 di Dubai mengatakan negaranya berkomitmen untuk melanjutkan upaya untuk deeskalasi konflik, sebagaimana dilansir dari Al Jazeera.


Menurut data Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), lebih dari 15.000 orang Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak, dan 4000 wanita. 


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.