Israel Lancarkan Serangan Besar-besaran di Gaza Pasca Umumkan Operasi Gideon Chariots
NU Online · Senin, 19 Mei 2025 | 15:00 WIB
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Israel meluncurkan serangan udara secara intensif di wilayah Khan Younis, Gaza Selatan sejak Ahad (18/5/2025). Pengeboman masih terus berlangsung hingga hari ini, Senin (19/5/2025). Al Jazeera hospital menulis setidaknya pagi hari ini ada 30 serangan yang terjadi dalam kurun waktu satu jam di wilayah selatan Khan Younis.
Tak berbeda dengan wilayah selatan, Israel juga melancarkan pengeboman di Gaza Utara. Dalam satu hari, serangan di wilayah Selatan dan Utara Gaza ini mengakibatkan hancurnya Rumah Sakit Nasser serta menewaskan sedikitnya 144 orang warga Palestina.
Israel telah mengonfirmasi dimulainya Operasi Kereta Gideon (Gideon's Chariots Operation) pada Jumat malam (16/5/2025). Operasi ini akan melibatkan prajurit reguler dan cadangan Komando Selatan yang memimpin invasi darat ke Gaza utara dan selatan, dengan dukungan angkatan udara.
Melansir The Guardian, serangan besar-besaran dan mobilisasi pasukan tersebut bertujuan untuk merebut wilayah-wilayah strategis di Jalur Gaza, sebagai bagian dari langkah pembukaan Operasi Gideon's Chariots (Operasi Kereta Gideon). Selain itu, operasi ini juga dilancarkan Israel untuk mencapai semua tujuan perang di Gaza, termasuk memaksa Hamas membebaskan sandera.
Pengumuman dibukanya operasi tersebut muncul saat Donald Trump menyelesaikan kunjungannya ke kawasan Timur Tengah yang meliputi kunjungan ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, tetapi tidak ke Israel.
Pada saat yang sama, Trump mengatakan bahwa Amerika akan mengatasi situasi kelaparan yang melanda Gaza karena wilayah tersebut terus mengalami serangan udara yang intens dan blokade bantuan oleh Tentara Israel sebagaimana melansir The Guardian.
Netanyahu buka sebagian jalur bantuan untuk Gaza
Bersamaan dengan pembukaan Operasi Kereta Gideon, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dimulainya kembali pembukaan jalur bantuan kemanusiaan “dasar” ke Jalur Gaza pada Ahad (18/5/2025) malam.
Melansir Times of Israel, Kantor Perdana Menteri mengatakan Israel akan mengizinkan masuknya sejumlah makanan pokok bagi penduduk untuk mencegah berkembangnya krisis kelaparan di Jalur Gaza. Menurut mereka, krisis semacam itu akan membahayakan operasi lanjutan untuk mengalahkan Hamas.
Langkah tersebut disetujui selama rapat kabinet keamanan atas rekomendasi pejabat militer Israel yang menyebut persediaan makanan milik PBB dan kelompok-kelompok bantuan telah habis sepenuhnya, sehingga menciptakan krisis kemanusiaan yang akut di Gaza.
Seorang pejabat senior Israel secara anonim mengatakan bahwa dibuka kembali jalur bantuan ini adalah tindakan sementara yang hanya akan berlangsung sekitar satu minggu hingga pusat distribusi bantuan baru di Gaza beroperasi.
Sebagian besar pusat bantuan ini akan berlokasi di Jalur Gaza selatan di bawah kendali keamanan tentara Israel dan dioperasikan oleh perusahaan swasta AS, kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
Sejak 2 Maret 2025, Israel telah menutup semua penyeberangan ke Gaza dan mencegah lewatnya bantuan kemanusiaan apa pun. Tindakan ini mengakibatkan kondisi kelaparan ekstrem di Jalur Gaza akibat minimnya bahan makanan, meskipun ada truk bantuan yang mengantre di perbatasan.
Hal ini menegaskan bahwa situasi di Jalur Gaza telah memburuk secara signifikan selama dua bulan terakhir karena blokade dan penolakan bantuan kemanusiaan.
Hingga saat ini, Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) melaporkan genosida Israel telah menewaskan sebanyak 54.320 orang warga Palestina dan 127.734 luka-luka.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Berbakti Kepada Orang Tua Sebelum Terlambat
2
LD PBNU Pastikan Imam dan Khatib Punya Kompetensi Memadai dengan Standardisasi
3
100 Slop Rokok Milik Jamaah Haji Indonesia Disita di Madinah
4
Khutbah Jumat: Mengembalikan Esensi Pendidikan - Bangun Karakter, Bukan Cuma Kejar Gelar
5
Khutbah Jumat: Konsistensi Ucapan dan Tindakan dalam Dakwah di Era Digital
6
Suami Alami Lemah Syahwat, Apa Hak Istri dalam Islam? Ini Penjelasan Fiqih Lengkapnya
Terkini
Lihat Semua