Internasional

Kaligrafi Arab Didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Sen, 3 Februari 2020 | 08:00 WIB

Kaligrafi Arab Didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Kementerian Kebudayaan Arab Saudi mendaftarkan kaligrafi Arab dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO. (Ilustrasi: SPA via Arab News)

Riyadh, NU Online
Kementerian Kebudayaan Arab Saudi menggelar sebuah workshop dan pertemuan koordinasi untuk mendaftarkan kaligrafi Arab dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Riyadh, Ahad (3/2).

Enam negara  Arab dilaporkan ikut berpartisipasi dalam pertemuan lima hari dalam kemitraan dengan Organisasi Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Liga Arab (ALECSO). Langkah ini dinilai akan memperkuat kehadiran kaligrafi Arab dalam forum konferensi, baik tingkat lokal atau pun internasional. 

Kementerian Kebudayaan Saudi sudah menugaskan Masyarakat Pelestarian Warisan Saudi (SHPS) untuk bekerjasama dengan Komite Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains Nasional Saudi untuk melengkapi dokumen dan menyerahkannya kepada UNESCO pada Maret mendatang.

Sekretaris Jenderal Komisi Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains Nasional Saudi, Hattan bin Mounir bin Samman, mengatakan, kaligrafi Arab memiliki nilai luar biasa karena sejarahnya yang panjang dan keunikannya sebagai salah satu aspek terkaya identitas budaya Arab dan Islam.

“Kaligrafi Arab telah -dan akan terus menjadi - fokus dan semangat para ahli, pemangku kepentingan dan mereka yang terlibat dalam urusan budaya, pendidikan dan sains, yang tertarik pada warisan manusia dan budaya,” katanya, dilansir Arab News.
 
Direktur Jenderal Masyarakat Pelestarian Warisan Saudi (SHPS), Abdulrahman al-Eidan, mengatakan, seni kaligrafi Arab adalah ‘wadah pengetahuan’ penting yang memuat budaya Arab dan berkontribusi menyampaikannya dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Saudi mengatakan kalau 2020 adalah tahunnya kaligrafi Arab. Menurut al-Eidan, pendaftaran kaligrafi Arab di UNESCO ini menjadi pelengkap dari pernyataan Menteri Kebudayaan tersebut. 

Pewarta: Muchlishon
Editor: Alhafiz Kurniawan