Internasional

KH Ma'ruf Khozin Isi Safari Ramadhan di 8 Kota di Taiwan

Sel, 4 April 2023 | 12:00 WIB

KH Ma'ruf Khozin Isi Safari Ramadhan di 8 Kota di Taiwan

Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur, KH Ma'ruf Khozin mengisi ceramah di Taichung, Senin (3/4/2023). (Foto: istimewa)

Taichung, NU Online

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan Ranting Taichung menggelar kegiatan Safari Ramadhan dengan menghadirkan Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur, KH Ma'ruf Khozin. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Suramadu tersebut selama berada di Taiwan memberikan materi di beberapa kota seperti Taipei, Keelung, Kaohsiung, Chiayi, Taichung, Changhua, Dongkang dan Hualien. 


Pada Senin (3/4/2023),KH Ma'ruf Khozin mengisi ceramah di Taichung. Kegiatan yang dimulai pukul 16.00 waktu Taiwan tersebut di ikuti seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama di wilayah kota Taichung dan sekitarnya.


"Saya sangat senang di setiap pertemuan dengan warga NU yang ada di Taiwan. Dari tiap pertanyaan yang disampaikan, setidaknya, menunjukkan bahwa mereka masih tetap menjalankan ibadah namun menemukan beberapa kendala baik secara fiqih, keadaan lingkungan dan sebagainya," ujarnya.


Menurutnya beberapa permasalahan dapat tuntas terjawab. "Kalau saya identifikasi solusi atas permasalahan fiqihnya mengenai batas kemampuan manusia yang ditolerir oleh syariat. Umumnya berkaitan dengan najis. Karena di sini banyak ditemukan masakan atau hewan hidup yang dalam pandangan fiqih dinilai sebagai najis mughalladzah, dan tidak ada kemampuan untuk menghindari, disebabkan tugas memasak atau merawat binatang tersebut," ujarnya. 

 

Disampaikan, jika hanya belajar bab najis saja maka akan terasa berat. Beruntung di kitab fiqih juga dijelaskan ma'fu anhu, yakni keadaan najis yang ditolerir oleh agama. Para ulama kita mendasarkan pada dalil:

ﻗﺎﻟﺖ ﺧﻮﻟﺔ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ, ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﺬﻫﺐ اﻟﺪﻡ? ﻗﺎﻝ: «ﻳﻜﻔﻴﻚ اﻟﻤﺎء, ﻭﻻ ﻳﻀﺮﻙ ﺃﺛﺮﻩ».

 

"Khaulah berkata: Wahai Nabi, bagaimana jika di pakaian kami yang terkena darah, ternyata darahnya tidak hilang?" Nabi menjawab: Cukup kamu basuh dengan air. Jika masih ada bekasnya maka tidak apa-apa (HR Abu Dawud)," terang Kiai Ma'ruf Khozin.


Alumnus Pondok Pesantren Ploso tersebut juga memberikan apresiasi kepada seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menikah dengan lelaki Taiwan bernama Muhammad Lai. Nama aslinya adalah Lai Hui Hong yang telah resmi menjadi anggota NU Taiwan.


"Di Taiwan ada ratusan Banser sudah biasa. Ini beda. Warga asli Pulau Formosa ini sudah mengikuti Diklatsar Banser juga," tulisnya dilansir dari halaman facebook miliknya


Selanjutnya Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur tersebut juga memberikan apresiasi kepada para PMI yang ada di kota Taichung terkait dengan pendirian mushola dan pelestarian ajaran Ahlussunah wal Jamaah di tanah perantauan. 

 

"Mencari rezeki di rantau juga banyak. Tapi yang berjuang mendirikan mushala dan menyebarkan Islam Ahlussunnah dengan menyewa gedung 4 lantai di pusat kota dekat stasiun hanya ditemukan di sini yakni NU Ranting Taichung Taiwan," pungkasnya.


Kontributor: Heri Surya Amanudin
Editor: Kendi Setiawan