Internasional

Mengintip Masjidil Haram di 10 Hari Ramadhan Terakhir

Sel, 4 Mei 2021 | 09:05 WIB

Mengintip Masjidil Haram di 10 Hari Ramadhan Terakhir

Suasana Masjidil Haram di siang hari (Foto: Haramain)

Makkah, NU Online
Pada sepuluh hari terakhir bulan Suci Ramadhan, otoritas Masjidil Haram semakin memperketat dan menyiapkan berbagai macam sarana dan prasarana untuk kenyamanan dan keamanan peribadahan para jamaah. Pembersihan dan sanitasi dimaksimalkan untuk memastikan keamanan dan perlindungan semua orang yang berada dalam masjid suci umat Islam tersebut.


Pintu gerbang tambahan telah dibuka dengan penambahan peraturan untuk masuk dan keluar jamaah. Jalur khusus juga sudah dibuat untuk jamaah yang memiliki kebutuhan khusus untuk memudahkan pergerakan dalam beribadah. Jalur khusus juga sudah disiapkan bagi jamaah yang menjalankan ibadah umrah.


Dilansir dari Arab News, Senin (3/5), distribusi air zam-zam ditambah jumlahnya untuk para jamaah yang berada di lokasi Mataf (area thawaf), area putih dekat Ka’bah dan di halaman Masjidil Haram. Langkah-langkah preventif ini dilakukan untuk memenuhi standar  pencegahan Covid-19.


Lebih dari 4.000 petugas disiapsiagakan untuk membersihkan dan mengharumkan Masjidil Haram yang dibersihkan 10 kali setiap hari. Lebih dari 80.000 liter cairan pembersih dan 1.600 liter wewangian digunakan setiap dan selama proses pembersihan. Sementara peralatan cuci tangan bersensor sudah terdistribusi dan terpasang di berbagai penjuru masjid.


Kendaraan khusus beroperasi membawa sekitar 200 ribu botol air minum yang diletakkan di area Mataf, gang-gang, aula shalat jenazah, bangunan baru perluasan Raja Fadh dan Raja Abdullah, serta pintu masuk dan tangga.


100 petugas yang bekerja mengamati pergerakan jamaah juga ditempatkan di pintu-pintu masjid untuk menyambut kedatangan jamaah sekaligus mengarahkan mereka pada berbagai area, mengatur arus keluar-masuk, mengarahkan ke aula tempat shalat, dan membantu petugas pengamanan.


Agar suhu Masjidil haram tetap sejuk, air dingin disemprotkan di halaman masjid menggunakan 250 kipas angin sehingga setiap jamaah yang melaksanakan ibadah akan merasa nyaman.


Sementara Presiden Masjidil Haram dan Nabawi Sheikh Abdul Rahman Sudais mengapresiasi kinerja dari para petugas di kedua masjid tersebut dalam memberikan pelayanan kepada jamaah selama ini.

 

“Saya menyampaikan terima kasih atas kerja yang telah dilakukan di dua puluh hari Ramadhan ini. Kerja yang sangat luar biasa dan menjadikan saya bangga,” katanya dikutip dari Facebook Haramain.


Selanjutnya Sheikh Sudais mengingatkan pentingnya lebih bekerja keras di sepuluh hari terakhir Ramadhan dalam memberikan pelayanan kepada para jamaah karena akan ada peningkatan jamaah yang membutuhkan pelayanan prima. Ia juga mengingatkan pentingnya terus berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan Covid-19.


Antusias jamaah untuk beribadah di Masjidil Haram saat Ramadhan sangat tinggi walaupun di tengah pembatasan dan ketatnya peraturan yang ada. Tercatat di 10 hari pertama Ramadhan saja sudah ada 1,5 juta lebih jamaah yang masuk Masjidil Haram.


Pada Ramadhan kali ini berbagai ibadah dilaksanakan di Masjidil Haram di antaranya shalat lima waktu, shalat Tarawaih, shalat Tahajud, Qiyamul lail dan ibadah umrah. Jamaah yang akan beribadah harus mendaftarkan diri terlebih dahulu pada aplikasi khusus berbasis smartphone yakni Etamarna dan Tawakkalna.


Para jamaah juga harus sudah divaksin Covid-19 dan diwajibkan mengenakan masker selama berada di dalam masjid. Pemberlakuan jaga jarak antar jamaah saat shalat juga diberlakukan termasuk pembatasan umur yang diperbolehkan masuk ke dalam masjid yakni hanya jamaah yang berumur 18-70 tahun saja.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan