Internasional

NU Jepang Gandeng LPBI dan LAZISNU Pamerkan Penanggulangan Bencana di Tokyo

Ahad, 11 Agustus 2019 | 05:30 WIB

NU Jepang Gandeng LPBI dan LAZISNU Pamerkan Penanggulangan Bencana di Tokyo

Ketua PCINU Jepang Miftahul Huda

Jakarta, NU Online
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana mengingat sebagian datarannya berada di wilayah Cincin Api Pasifik, yakni daerah yang paling sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi. Di luar itu, kebakaran hutan, banjir, dan berbagai bencana lainnya juga kerap melanda Negeri Zamrud Khatulistiwa ini.
 
Tak ayal negara yang kaya pengalaman akan penanggulangan kebencanaan ini diundang secara khusus oleh pemerintah Jepang sebagai salah satu mitranya dalam kegiatan pameran yang sudah digelar untuk kali keenam itu.
 
Nahdlatul Ulama sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan terbesar tentu memiliki tanggung jawab besar dalam menghadapi persoalan itu. Hal ini mengingat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penaggulangan Bencana menyebut bahwa penanggulangan bencana merupakan urusan bersama semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
 
Tak ayal, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang juga hadir sebagai peserta dalam pameran yang digelar di The Tokyo Rinkai Disaster Prevention Park, Ariake no Oka Core Wide-area Disaster Prevention Base,  Koto City, Tokyo, pada Jumat-Ahad (9-11/8).
 
Ketua PCINU Jepang Miftahul Huda mengungkapkan bahwa keikutsertaan PCINU Jepang dalam pameran tersebut ingin menjadi jembatan pengetahuan dan informasi antara Indonesia dan NU dengan dunia internasional.
 
“PCINU Jepang ingin menjembatani transfer of knowledge dan teknologi tentang kebencanaan dari Jepang ke Indonesia,” katanya kepada NU Online.
 
Keikutsertaan NU Jepang dalam kegiatan tahunan itu tidak sendirian melainkan mengajak Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PBNU sebagai aktor yang turun langsung dalam proses penanggulangan dan pemulihan daerah terdampak bencana.
 
Pelibatan ini, menurutnya, sebagai sarana berbagi informasi dan kontribusi nyata NU terhadap kebencanaan, baik pra, saat, maupun pascabencana kepada dunia internasional. “PCINU ingin berperan membantu memperkenalkan kegiatan dan kontribusi LPBI NU dan LAZISNU dalam penanggulangan bencana ke masyarakat internasional,” ujar pria asal Pekalongan itu.
 
LPBINU, menurutnya, aktif melakukan kegiatan dan berkontribusi dalam penanganan dan pemulihan daerah gempa seperti membuat rumah semi permanen dan pemulihan psikologi korban secara spiritual seperti yang dilakukannya di Lombok dan Palu pada tahun lalu. “Penyuluhan untuk penanggulangan dan persiapan gempa ke masyarakat jadi ditampilkan,” jelasnya.
 
Selain itu, kegitan tersebut juga, menurutnya, dapat membantu menyiarkan peran dan kontribusi NU dalam pemberian bantuan kemanusiaan khususnya di luar negeri, menyiarkan peran dan kontribusi NU dalam pengelolaan sampah di Indonesia, dan meningkatkan jaringan NU terkait penanggulangan bencana, bantuan kemanusiaan, dan pengelolaan sampah.
 
Lebih lanjut, Peneliti Nanotek, Semikon, dan Katalis di Institut Teknologi Tokyo itu menjelaskan NU Jepang juga memamerkan foto dan video peran NU dalam penanggulangan bencana, bantuan kemanusiaan di luar negeri, dan produk daur ulang sampah dari kertas koran. (Syakir NF/Zunus)