Internasional

PBNU Sambut Baik Kesepakatan Israel dan Palestina untuk Gencatan Senjata

Kam, 23 November 2023 | 06:00 WIB

PBNU Sambut Baik Kesepakatan Israel dan Palestina untuk Gencatan Senjata

Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil). (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Gencatan senjata sementara di Gaza, Palestina selama 4 hari telah disepakati oleh Israel. Kesepakatan ini diumumkan pada Rabu (22/11/2023).

Keputusan tersebut menuai sejumlah respons di kalangan tokoh dan masyarakat. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla, menyambut baik kesepakatan gencatan senjata selama empat hari di Gaza antara Israel dan Palestina.

"Saya senang sekali dan gembira adanya gencatan senjata ini, karena korban dari masyarakat sipil sudah besar sekali baik dari pihak Palestina dan juga Israel," ujar Gus Ulil, sapaan akrabnya, kepada NU Online, Rabu (22/11/2023).

Gus Ulil menganggap bahwa gencatan senjata, meskipun berdurasi pendek, memberikan keuntungan penting terutama dalam mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di Gaza.

"Gencatan senjata ini penting, karena untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan, yang paling penting karena selama perang ini berlangsung, bantuan kemanusiaan tidak bisa masuk ke daerah Gaza," jelasnya.

Ia menilai bahwa gencatan senjata di Gaza sebagai kemenangan terbatas bagi perjuangan Palestina. Dalam pandangannya, opini yang berkembang di masyarakat global tidak menguntungkan posisi Israel.

"Saya membaca ini sebagai kemenangan perjuangan bangsa Palestina, walaupun kemenangan yang sifatnya terbatas. Opini global sekarang ini jelas tidak menguntungkan bagi Israel," tambah dia.

Ia juga mencatat bahwa adanya peluang untuk memperpanjang gencatan senjata, jika beberapa tawanan dibebaskan. Menurut sumber dari pihak Palestina, Israel bersedia menambah satu hari gencatan senjata jika Palestina melepaskan 10 tawanan.

"Meskipun kehidupan warga Palestina di Gaza masih sulit, setidaknya dengan adanya gencatan senjata, bantuan kemanusiaan dapat masuk dan memberikan sedikit jeda bagi masyarakat sipil untuk bernapas," pungkas Gus Ulil.

Gencatan senjata sementara ini juga menuai atensi Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris. Ia menyambut baik adanya gencatan senjata yang disepakati pihak Israel dan Palestina. Dalam pernyataannya, Harris menekankan pentingnya melibatkan semua pihak untuk memastikan kesepakatan ini dapat dilaksanakan secara penuh.

“Saya menyambut baik komitmen yang dibuat Israel untuk mendukung perpanjangan jeda guna memastikan kesepakatan ini dapat dilaksanakan sepenuhnya dan untuk memastikan bantuan kemanusiaan tambahan menjangkau warga sipil di Gaza,” kata dia dalam pernyataannya yang diunggah ke media sosial Instagram

“Aliran bantuan harus meningkat secara substansial dan warga sipil harus dilindungi. Kami juga menyerukan Hamas untuk membebaskan semua sandera yang tersisa,” imbuhnya.

Otoritas Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Palestina dengan imbalan pembebasan sekitar 50 sandera yang telah ditahan di Gaza.

Israel menyetujui gencatan senjata selama empat hari untuk pertama kalinya sejak pecahnya perang. Kesepakatan itu muncul setelah pembicaraan tentang kesepakatan yang dimediasi Qatar.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU juga mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan bagi warga Palestina. Untuk memudahkan masyarakat, LAZISNU membuat laman penggalangan Donasi Palestina 2023 melalui tautan berikut.