China, NU Online
Sebagai organisasi Islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama berkomitmen turut mewujudkan terciptanya perdamaian dunia dengan mengembangkan konsep Islam rahmatan lil alamin yang moderat dan toleran. Usaha pengembangan ini dilakukan PBNU melalui berbagai program. Diantaranya menyiapkan paket beasiswa kepada siswa Muslim yang ingin mendalami dan mempelajari Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah secara langsung di Indonesia.
Siswa-siswa Kunming Islamic College Kunnan, China, mendapat kesempatan emas setelah bertemu dan berdiskusi mendalam dengan rombongan PBNU yang dipimpin KH Said Aqil Siroj, pada Sabtu siang (12/5) waktu setempat.
Dari diskusi bersama para pimpinan Kunming Islamic College tersebut disimpulkan bahwa karakteristik Islam yang berkembang di kota Kunming, China memiliki kesamaan dengan Islam di Indonesia. Masyarakat Muslim di Yunnan mengartikulasikan Islam secara lebih inklusif. Banyak dari mereka yang menghafal Al-Qur’an, membaca sunnah, mempelajari tafsir, menganut fiqih madzhab Hanafi dan aqidah Maturidiyah.
Menanggapi ketertarikan para pimpinan dan siswa-siswi Kunming Islamic College untuk belajar Islam di Indonesia, KH Said Aqil Siroj menyatakan kesiapan NU memberikan beasiswa kepada sepuluh siswa-siswi terbaik Kunming Islamic College untuk belajar di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta. Kiai Said menilai bahwa mereka memiliki dasar yang cukup untuk melanjutkan penidikan keislaman ala NU di Indonesia.
Ustadz Ishaq, pimpinan dan salah seorang pengajar Kunming Islamic College yang merupakan alumni Madinah Al-Munawwarah ini menyambut dengan suka cita beasiswa yang diberikan Nahdlatul Ulama.
Kunjungan e China ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj didampingi Wakil Ketua Umum KH Maksoem Mahfudz, Bendahara Umum, Bina Suhendra dan dua Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani dan Robikin Emhas. Turut mendampingi, Ketua PP Muslimat NU Nyai Nurhayati, Wasekjen PBNU Andi Najmi Fuadi, Ishfah Abidal Aziz, Ulil Abshar dan Wakil Sekretaris LPTNU Achmad Sudrajat. (Ulil Hadrawi/Zunus)