Selangor, NU Online
Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengunjungi beberapa ulama di negara-negara Asia Tenggara guna merealisasikan ajaran Islam moderat (wasathy) dan menjalin ukhuwah Islamiyah di kawasan ASEAN.
Acara bertemakan Muhibbah Dai Serumpun Lima Negara ASEAN ini berlangsung selama sembilan hari, 7-15 Mei 2018. Adapun negara-negara yang dikunjungi adalah Malaysia, Vietnam, Thailand, Kamboja dan Singapura.
Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis mengatakan, program ini menawarkan dua hal kepada ulama-ulama di negara Asia Tenggara. Pertama, mengadakan konferensi dai serumpun atau se-negara ASEAN. Rencananya, sebagai tahapan awal maka akan dilaksanakan pertemuan dai serumpun di Indonesia pada November 2018 mendatang. Pesertanya dari lembaga dai atau ulama yang diakui negaranya.
Kedua, membentuk ikatan dai serumpun. Organisasi ini akan menjadi sebuah wadah bagi para dai serumpun untuk menyebarluaskan Islam moderat (wasathy) dalam menghadapi tantangan dakwah di era globalisasi.
“Dan alam rangka menjaga dan memperkuat keamanan dan perdamaian di kawasan ASEAN,” kata Kiai Cholil kepada NU Online, Rabu (9/5).
Di Malaysia, Tim Muhibbah Dai Serumpun MUI mengunjungi dua titik yaitu Jabatan Islam Malaysia (Jakim) dan Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM). Abdul Ghaffar (Ketua Jakim) dan Prof Akram (Deputi Direktur Center for Islamisation IIUM) mengaku siap bekerja sama dengan Komisi Dakwah MUI. Keduanya siap mendukung dan memfasilitasi berbagai hal yang dibutuhkan.
“Untuk program-program peningkatan kualitas da’i serumpun, termasuk pelatihan, konferensi, dan pertukaran dai,” jelasnya.
Di hadapan keduanya, Kiai Cholil menyampaikan bahwa Indonesia melalui MUI telah menggagas dan mengarusutamakan Islam moderat (wasathy) yang rahmatan lil ‘alamin untuk menjadi paham keagamaan Islam di dunia, termasuk di regional Asean. (Muchlishon)