Internasional

Pesan Gus Iqdam di Depan Nahdliyin Taiwan: NU Harus Warnai Dakwah di Negeri Formosa

Ahad, 17 September 2023 | 13:00 WIB

Pesan Gus Iqdam di Depan Nahdliyin Taiwan: NU Harus Warnai Dakwah di Negeri Formosa

Kehadiran pendakwah milenial Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam dalam acara ramah tamah di Sekretariat PCINU Taiwan di Taipei, Sabtu (16/9/2023) (Foto: PCINU Taiwan)

Jakarta, NU Online 
Nahdlatul Ulama harus bisa mewarnai dakwah di negeri Taiwan dengan penduduk mayoritas non-Muslim. Keberadaan Nahdlatul Ulama harus bisa dirasakan manfaatnya untuk menjadi benteng keimanan dan wadah berkumpulnya para mahasiswa serta pekerja migran Indonesia mendekatkan diri kepada Allah swt.

 

Hal tersebut disampaikan pendakwah milenial Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam dalam acara ramah tamah di Sekretariat PCINU Taiwan di Taipei, Sabtu (16/9/2023).

 

Kehadiran Gus Iqdam di Bumi Formosa dalam rangka mengisi ceramah agama dalam acara Harlah Komit (Komunitas On Air Muslim Indonesia Taiwan) disambut hangat oleh Ketua Tanfidziyah, Syuriah PCINU Taiwan beserta anggota dan kader Muslimat, Fatayat, Ansor Banser serta diiringi lantunan sholawat yang dibawakan oleh grup Hadrah Ashabul Coffee.

 

"Kita harus selalu berpikir positif. Keberadaan kalian di sini harus diniatkan tidak semata mencari rezeki, tetapi kalian meniatkan diri mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjadi orang-orang pilihan yang bisa mendakwahkan agamanya Allah di negeri yang belum pernah ada berita tentang Islam rahmatan lil alamin,” tutur dia.

 

“Ini merupakan kelebihannya, jangan sampai perjuangan jauh jauh dari rumah sia-sia," imbuhnya.

 

Kepada Nahdliyin di Taiwan, ia mengingatkan untuk berhati-hati terutama menjaga keimanan. Salah satu cara termudah menaikan derajat yakni menjaga keimanan dan salah satu cara menjaga keimanan adalah sering berkumpul dengan orang-orang sholeh, mendengarkan tausiyah keilmuan dari ulama-ulama Nahdlatul Ulama. 

 

"Karena Istimewanya ilmu yang disampaikan ada sandaran sanadnya. Hal tersebut sangat penting karena itu sebagian dari agama jikalau tanpa sanad. Berbicara seenaknya sendiri, berbicara seolah-olah masuk logika namun sanadnya gak jelas. Maka semuanya akan menjerumuskan,” ungkap dia.


"NU itu harus dijaga, keberlangsungan regenerasi harus terus menjadi prioritas, gerakan menjemput bola itu perlu, kita tunjukkan dan kawal Islam rahmatan lil alamin, karena apa pesan langsung Nabi pada kaum Ansor waktu itu yakni ramah ketika bertemu kepada siapa saja, berusaha menyenangkan dengan cara terkecil misalnya senyum kemudian langkah selanjutnya membiasakan untuk bersedekah dan mujahadah memohon kepada Allah ketika manusia lain tidur,” jabar dia.

 

Di balik kesuksesan dan rezeki yang didapatkan, sambung dia, terdapat campur tangan Allah swt dan cara termudah untuk mendapatkan rahmat-Nya yakni salah satunya dengan berkumpul seperti ini membaca Al Barzanji, Ratib, dan Simtuddurar. Ia menekankan, berjuang mengurusi kepentingan jalannya akhirat, niscaya dunia itu akan mendatangi kita seperti mengemis, rezeki itu datang sendiri, betapa ajaibnya Allah menjadikan harta itu mengejar kita.

 

"Sehingganya dengan cara tersebut kebaikan rahmat Allah swt akan bercucuran, mungkin juga ada yang punya masalah keluarga, mungkin sedang kangen dengan keluarganya di rumah, mungkin ada masalah dengan majikannya, semua itu akan terurai dengan baik dan yang paling penting lagi ketika kita sedang bekerja saya ada resep utamanya yakni niat yang baik diyakini beribadah kepada Allah, niatkanlah mencari rezeki tidak hanya untuk urusan duniawi semata tapi juga untuk bekal ibadah kepada Allah swt, semua urusan urusan keruwetan langsung diberesi sama pusat," papar dia.