Pesantren Kilat Muslimat NU Malaysia Direspons Positif Orang Tua Santri
NU Online Ā· Rabu, 10 Agustus 2022 | 16:30 WIB
Kuala Lumpur, NU Online
Berbagai kreasi kegiatan diadakan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Malaysia. Salah satunya Pesantren Kilat dengan peserta para pelajar.
Program yang melibatkan empat fasilitator ini mendapat respons yang baik dari orang tua santri. Bahkan ada beberapa orang tua yang meminta agar kegiatan diperpanjang waktunya.
"Anak saya sampai tidak mau kembali ke rumah. Mau belajar di Pesantren Kilat ini saja. (Program ini) Best sangat," aku Yeti, ibu dariĀ Alif, salah seorang wali murid asal Lamongan, Jawa Timur.
Ketua PCINUĀ Muslimat NU Malaysia, MiminĀ Mintarsih, Rabu (10/8/2022) mengatakan Pesantren Kilat tahun ini merupakan program ketujuh kali yang diadakan sejak berdirinya PCI Muslimat NU Malaysia.
Pesantren Kilat, lanjutnya, merupakan program tahunan yang dilaksanakan oleh Muslimat NU Malaysia. Salah satu tujuan utamanya adalah agar para pelajar yang sebagian besar merupakan anak-anak anggota Muslimat tidak menghabiskan waktu liburannya hanya dengan bermain.Ā
"Justru dengan pesantren kilat ini, mereka bisa bermain dan sekaligus juga belajar," tambah Miftah, salah satu fasilitator Program yang diadakan pada Juli 2022 lalu.
Program yang diadakan di Homestay Kmp Puah Gombak ini berlangsung selama 5 hari 4 malam. Masing-masing peserta membayar iuran sebesar RM 147 (sekitar Rp 450.000) untuk biaya akomodasi termasuk makan dan minum.Ā
"Kali ini jumlah peserta cukup banyak. Ada 50 orang yang semuanya merupakan murid-murid di Sanggar Belajar Sungai Mulia (SBSM) Gombak,"Ā terang Mimin.
Karena umur peserta sekitar 9-12 tahun, materi pelajaran yang diajarkan tidak jauh dari apa yang didapatkan seorang anak tingkatan sekolah dasar (SD) di Indonesia. Di antaranya adalah fiqih, tauhid, akhlak, termasuk bahaya narkoba dan kecintaan terhadap negara Indonesia.
Salah satu hal yang menarik dan membuat anak-anak suka adalah materi pelajaran tersebut tidak hanya disampaikan di kelas. Namun, juga diterapkan dan disisipkan dalaman berbagai permainan dan kegiatan edukatif seperti bola keranjang, cerdas cermat.
"Intinya, kita menginginkan agar adanya pesantren kilat ini menjadikan murid-murid SBSM mempunyai akhlakul karimah. Sebab, pandai saja tidak cukup, mereka masih harus mempunyai akhlak yang mulia,ā pungkas Mimin.Ā
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua