Pulang Haji, Jamaah Tak Perlu Isolasi dan Test Covid-19
NU Online · Ahad, 25 Juli 2021 | 04:15 WIB
Muhammad Faizin
Kontributor
Jeddah, NU Online
Musim haji 2021 telah berakhir. Para jamaah sudah kembali ke rumah masing-masing setelah melakukan rangkaian ibadah dengan pembatasan-pembatasan yang dilaksanakan mulai 17-22 Juli 2021. Deputi Pengendalian dan Pencegahan Kementerian Kesehatan Arab Saudi Abdullah Asiri mengatakan bahwa setelah kembalinya ke tempat masing-masing, jamaah tidak perlu melakukan test Covid-19 ataupun isolasi mandiri.
“Karena jamaah dan para petugas sudah mendapatkan vaksin, maka tidak perlu lagi dilakukan pemeriksaan ataupun isolasi, kecuali jika mereka menunjukkan gejala Covid-19 dalam dua minggu,” katanya dikutip dari Arab News, Sabtu (24/7).
Sebelumnya Menteri Kesehatan Tawfiq Al-Rabiah mengatakan bahwa haji tahun 2021 secara umum berjalan dengan sukses. Semua proses yang dijalani terutama protokol kesehatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Alhasil, tidak ada satupun jamaah yang terkonfirmasi terpapar Covid-19.
Dalam penyelenggaraan haji yang diikuti oleh 60.000 jamaah ini, kesehatan dan kenyamanan jamaah menjadi prioritas utama. Tiap tahunnya Kementerian Haji dan Umrah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan perjalanan haji untuk melayani jamaah dengan baik.
Di antara kenyamanan baru yang diberikan sejak adanya haji terbatas pada 2020 adalah disediakannya kasur dan bantal di beberapa tempat ritual ibadah haji baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan termasuk saat jamaah tidur di tanah lapang di Muzdalifah.
Di Muzdalifah ini, jamaah menginap semalam dengan tidur di tanah lapang tanpa adanya atap sekaligus mengumpulkan kerikil untuk melempar jumrah. Biasanya jamaah tidur di atas pasir dengan alas seadanya. Namun pada tahun ini, setiap jamaah disediakan kasur dan bantal secara gratis demi kenyamanan beristirahat.
Banyak jamaah yang tidak sadar dan kaget karena hamparan tanah lapang di Muzdalifah sudah dipenuhi oleh kasur untuk istirahat mereka.
Hanya ada beberapa permasalahan teknis yang dikeluhkan oleh para jamaah yakni kualitas makanan yang disediakan oleh pihak ketiga. Makanan yang disuguhkan tidak memenuhi harapan para jamaah. Atas kejadian ini, Kementerian Haji dan Umrah segera melakukan inspeksi ke beberapa pusat pelayanan konsumsi haji.
Kementerian Haji dan Umrah memastikan akan memberikan hukuman/penalti pada perusahaan yang memberikan pelayanan tidak standar setelah melakukan investigasi melalui koordinasi dengan Otoritas Makanan dan Obat-obatan setempat
Kementerian juga akan melakukan mengevaluasi perusahaan-perusahaan tersebut dan mencabut kontrak dan izin penyedia konsumsi haji. Pihaknya menginginkan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan katering harus sesuai dengan kualitas yang telah disepakati dan ditentukan oleh pemerintah.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua