Internasional

Ratusan Militan ISIS Kabur dari Penjara di Suriah

Sen, 14 Oktober 2019 | 08:15 WIB

Ratusan Militan ISIS Kabur dari Penjara di Suriah

Kepulan asap di atas Ras Al-Ain setelah serangan Turki menghantam wilayah perbatasan tersebut pada Rabu, 9 Oktober 2019. (Foto: Delil Souleiman/AFP via Getty Images)

Damaskus, NU Online
Ratusan militan asing ISIS telah melarikan diri dari kamp penahanan di Suriah Timur Laut, ketika Turki melancarkan serangan militer ke wilayah yang dikuasai Kurdi tersebut. Mereka kabur dari fasilitas penjara di Ain Issa pada Ahad (13/10) setelah menyerang penjaga dan merusak gerbangnya. 

Pejabat senior kamp penahanan, Jelal Ayaf, mengatakan, 859 orang berhasil melarikan diri.  Namun, beberapa dari mereka yang kabur telah ditangkap kembali. Tidak ada data detail mengenai hal ini. Demikian diberitakan Aljazeera, Ahad (13/10).

Ayaf juga memperingatkan bahwa ‘sel-sel tidur’ juga telah muncul dari dalam fasilitas kamp dan melancarkan serangan. Menurutnya, situasi saat ini di dalam kamp penahanan ‘sangat fluktuatif.’

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak klaim kejadian melarikan diri tersebut sebagai ‘disinformasi’ yang bertujuan untuk memprovokasi Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi merupakan koalisi AS dalam operasi melawan ISIS. Setelah ISIS dikalahkan, SDF menguasai wilayah Suriah Utara. Ada sekitar 12.000 militan ISIS dan 70.000 anggota keluarga ISIS yang ditahan di kamp-kamp penahanan di wilayah yang dikuasai SDF tersebut. Sebagian besar mereka adalah warga Irak dan Suriah. Sementara sekitar 2.500 hingga 3.000 orang adalah militan asing ISIS yang berasal dari 54 negara.

Sebagaimana diketahui, pasukan Turki  dan para militan Suriah sudah melancarkan serangan militer secara massif ke sejumlah wilayah yang dikuasai Kurdi pada Rabu (9/10) lalu. Ini menjadi operasi militer pertama Turki di perbatasan dengan Suriah. Dalam operasi tersebut, Turki melancarkan artileri yang menghanta sejumlah fasilitas, termasuk beberapa penjara yang menampung ribuan anggota ISIS.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, operasi tersebut dimaksudkan untuk mencegah teroris dan membentuk zona aman guna memulangkan pengungsi Suriah.   “Tujuan kami adalah untuk menghancurkan koridor teror yang berusaha didirikan di perbatasan selatan kami dan untuk membawa perdamaian ke wilayah tersebut,” tulis Erdogan di akun Twitternya.   

Kelompok yang diserang Turki tersebut dikuasai oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang mana pimpinannya adalah orang Kurdi. Turki menilai, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) sebagai kelompok teroris yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah berperang melawan Turki selama lebih dari tiga dekade.

Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad