Internasional

Saudi Kerahkan 3.500 Pekerja Bersihkan Masjidil Haram

Ahad, 5 April 2020 | 14:00 WIB

Saudi Kerahkan 3.500 Pekerja Bersihkan Masjidil Haram

Ribuan pekerja dikerahkan untuk membersihkan Masjidil Haram guna menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19). (Foto: SPA via Arab News)

Makkah, NU Online
Presidensi Jenderal untuk Urusan Dua Masjid Suci mengerahkan ribuan pekerja untuk membersihkan Masjidil Haram di Makkah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang diambil Kerajaan untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19).

Setidaknya ada 3.500 pekerja yang ikut ambil bagian dalam operasi pembersihan besar di Masjidil Haram, Makkah. Diberitakan Arab News, Sabtu (4/4), mereka menghabiskan 2.160 liter sanitasi ramah lingkungan dan 89 potong peralatan untuk enam operasi pembersihan harian di tempat suci. Pembersihan karpet ini dilakukan setiap lima hari.
 
Sebelumnya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona, Saudi telah mengambil beberapa langkah. Awal Maret lalu, Saudi menghentikan penerbitan visa umrah. Mereka melarang warganya dan warga negara lainnya menyelenggarakan ibadah umrah hingga waktu yang belum ditentukan.
 
"Pihak Kerajaan untuk sementara menangguhkan ibadah umrah ke Makkah dan mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah untuk warga asli dan pendatang guna mencegahan penyebaran virus Corona," tulis Kementerian Luar Negeri Arab Saudi lewat akun twitter resminya, @KSAmofaEN.
 
Pada Kamis hingga Jumat, 5-6 Maret 2020, otoritas Arab Saudi menutup Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk dilakukan sterilisasi guna mencegah penyebaran virus corona. Sepekan setelahnya, Kamis (12/3), Arab Saudi juga melarang sementara perjalanan ke dan dari hampir semua negara Eropa dan lebih dari 12 negara di Asia dan Afrika. Kebijakan ini diambil setelah kasus virus corona meningkat di Saudi.

Tiga hari setelahnya, Ahad (15/3), Saudi menghentikan penerbangan internasional dari bandara internasional Kerajaan. Penerbangan domestik dan transportasi publik juga dihentikan. Tidak hanya itu, pergerakan antarprovinsi di Saudi juga dibatasi.

Kemudian pada Selasa (17/3), Saudi juga mengumumkan agar warganya tidak menyelenggarakan shalat jamaah dan shalat Jumat di masjid. Warga Saudi diminta untuk mengerjakan shalat di rumah saja.
 
"Pintu-pintu masjid akan ditutup untuk sementara waktu tetapi mereka akan diizinkan untuk untuk mengumandangkan adzan," demikian pernyataan otoritas Saudi, seperti diberitakan Arab News.
 
 
Pewarta: Muchlishon
Editor: Kendi Setiawan