Suu Kyi Tolak Undangan Sidang PBB soal Rohingya
NU Online · Rabu, 13 September 2017 | 14:26 WIB
Pemimpin nasional Myanmar, Aung San Suu Kyi, mendapat kritikan keras dari dunia internasional terkait dengan krisis kemanusiaan yang menimpa etnis minoritas di negaranya. Data terakhir PBB menyebutkan bahwa 370.000 Muslim Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh.
Meski demikian, Aung San Suu Kyi menolak memenuhi undangan menghadiri sidang Majelis Umum PBB yang akan digelar di New York. Informasi ini disampaikan seorang juru bicara partainya, Aung Shin, pada Rabu (13/9), seperti dilansir Reuters.
"Dia tidak pernah takut menghadapi kritik atau menghadapi masalah. Mungkin dia mendapat masalah yang lebih mendesak untuk ditangani di sini, " kata Aung Shin.
Dalam pidato pertamanya ke Majelis Umum PBB sebagai pemimpin nasional Myanmar pada September tahun lalu, Suu Kyi membela usaha pemerintahnya untuk menyelesaikan krisis tentang perlakuan terhadap minoritas Muslim.
Reuters melaporkan, reaksi keras pasukan keamanan Myanmar atas serangkaian serangan militan Rohingya pada 25 Agustus menjadi tantangan terbesar bagi Suu Kyi sejak menjadi pemimpin Myanmar tahun lalu.
Pihak militer Myanmar memiliki kekuatan politik penting dan memegang kendali penuh atas keamanan. Suu Kyi tidak berkutik berbicara soal ini. Dengan tangan besi, militer telah memerintah selama hampir 50 tahun hingga kemudian mengalami transisi menuju demokrasi pada 2011. (Red: Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua