Internasional

Tekan Penyebaran Virus Corona, Iran Lakukan Pembatalan Shalat Jumat

Jum, 28 Februari 2020 | 18:00 WIB

Tekan Penyebaran Virus Corona, Iran Lakukan Pembatalan Shalat Jumat

Bendera Republik Islam Iran. (Foto: Reuters)

Teheran, NU Online
Seperti halnya umat Muslim di negara Jepang, Iran juga membatalkan ibadah shalat Jumat dengan tujuan untuk menangkal penyebaran virus Corona yang menyebar salah satunya lewat perkumpulan orang banyak.

Dilaporkan kantor berita Iran, IRNA, juru bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour mengatakan semua kegiatan yang melibatkan orang banyak harus dibatalkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Saat ini ada lebih dari 3.225 kasus virus corona terjadi di luar China, sumber penyebaran virus corona. Per Kamis kemarin, sebanyak 2.801 orang di seluruh dunia meninggal akibat terinfeksi virus serupa SARS itu.

Republik Islam Iran sejauh ini menjadi negara dengan kasus kematian akibat virus corona terbanyak kedua setelah China yakni sebanyak 19 jiwa. Bahkan laporan terakhir mencatat, yang meninggal sudah bertambah menjadi 22 jiwa.

Meskipun kasus virus corona semakin meningkat di Iran, pemerintah Iran tidak menerapkan tindakan karantina meskipun kekhawatiran melanda warga karena peralatan medis di negara tersebut kurang memadai.

Dilaporkan AFP, bukan hanya membantu melakukan pencegahan, Polisi Iran juga menangkap 24 orang yang dituduh menyebarkan kabar palsu terkait virus corona di media daring (online).

Sedangkan sebanyak 118 pengguna internet lainnya hanya "dinasihati dan tidak ditahan" namun mereka diperingatkan. Seperti di negara-negara lain yang terkena wabah, warga Iran antri di berbagai apotek untuk membeli masker pelindung wajah serta cairan desinfektan.

Seiring banyaknya permintaan, produk-produk seperti masker dan cairan desinfektan harganya melambung 10 kali lipat di Iran. Persediaan masker di Iran mengalami kekurangan karena jutaan masker disumbangkan ke China beberapa minggu lalu.

Menurut kantor berita IRNA, Iran menyumbangkan tiga juta masker pelindung wajah ke China "sebagai tanda persahabatan jangka panjang dan tradisi antara kedua negara".

Menurut kantor berita Irna yang dikelola pemerintah, Iran menyumbangkan tiga juta masker pelindung wajah ke China "sebagai tanda persahabatan jangka panjang dan tradisi antara kedua negara".

Pemerintah Iran sekarang mengatakan telah melarang ekspor masker wajah selama tiga bulan dan memerintahkan seluruh pabrik untuk meningkatkan produksinya.

Iran tidak melarang warganya bepergian ke luar negeri namun sejumlah negara seperti Turki, Pakistan dan Irak, telah menutup perbatasan mereka. Turki dan Uni Emirat Arab juga telah menangguhkan penerbangan dari Iran.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Abdullah Alawi