Internasional

Terbentuk Fatayat NU Tiongkok, Surotul Ilmiyah Ditetapkan sebagai Ketua

Jum, 31 Maret 2023 | 22:00 WIB

Terbentuk Fatayat NU Tiongkok, Surotul Ilmiyah Ditetapkan sebagai Ketua

Surotul Ilmiyah ditetapkan sebagai Ketua Fatayat NU Tiongkok. (Foto: istimewa)

Tiongkok, NU Online 

Pimpinan Cabang Istimewa Fatayat NU Tiongkok melangsungkan konferensi pada Kamis (3/3/2023) secara daring melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan tersebut dihadiri langsung  Ketua Umum PP Fatayat NU Hj Margaret Aliyatul Maimunah, Ketua I Bidang Kaderisasi PP Fatayat NU, Dewi Winarti, Ketua Tanfidziyah PCINU Tiongkok, Kaula Fahmi, Rais Syuriah PCINU Tiongkok, Ahmad Syaifuddin Zuhri, Ketua Muslimat NU Cabang Tiongkok, Anita, dan mahasiswi-mahasiswi NU yang sedang menempuh pendidikan di Tiongkok.


Konferensi yang langsung dipimpin oleh Ketua I PP Fatayat NU Bidang Kaderisasi, Dewi Winarti, menetapkan Surotul Ilmiyah, mahasiswa Doktoral Central South University Changsa Hunan sebagai ketua umum PCI Fatayat NU Tiongkok.


Ketum PP Fatayat NU, Hj Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan PP Fatayat NU memiliki komitmen yang kuat untuk pembentukan cabang istimewa di luar negeri. Hal ini merupakan salah satu program yang mendukung upaya kaderisasi fatayat NU. PCIFNU Tiongkok merupakan cabang istimewa ke-5 yang dibentuk pada masa kepemimpinan PP Fatayat NU 2022-2027.


Sejauh ini telah ada 10 cabang istimewa Fatayat NU Tiongkok yang telah didirikan di seluruh dunia, di antaranya adalah di Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Ajerbaizan, Mesir, Brunei Darussalam, Arab Saudi, United Kingdom dan Jerman. Dengan dibentuknya Cabang Istimewa Fatayat NU Tiongkok menjadikannya cabang istimewa yang kesebelas di dunia.


"Adapun pengurus dan anggota Fatayat di cabang istimewa tentunya memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Di Hong Kong dan Taiwan anggota dan pengurusnya kebanyakan merupakan pekerja migran, berbeda dengan Malaysia yang terdiri dari pekerja migran dan mahasiswa," kata Margaret.


Sedangkan cabang istimewa Tiongkok seperti halnya cabang istimewa Mesir anggotanya kebanyakan terdiri dari mahasiswa atau pelajar. Dengan perbedaan tersebut membuat gerak dan program organisasi bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing.


"Fokus dari gerakan Fatayat NU yaitu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, sehingga kedua isu tersebut harus menjadi fokus gerakan organisasi Fatayat NU dalam berbagai aspek. Jika di Taiwan dan Hong Kong karena kebanyakan anggota dan pengurusnya merupakan pekerja migran, program yang dilaksanakan tentunya bertujuan untuk kepentingan para pekerja. Sehingga cabang istimewa Tiongkok ke depannya dalam melaksanakan program kerja harus mempertimbangkan kondisi anggota dan pengurus di Tiongkok," ujar Margaret.


Pembentukan cabang istimewa fatayat NU Tiongkok ini juga disambut baik oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok. 


"Saya sangat senang saat diberitahu akan ada pembentukan cabang istimewa fatayat NU Tiongkok. Karena bukan hanya Nahdlatul Ulama saja yang harus mendunia, melainkan juga banom-banomnya," kata Rais Syuriyah PCINU Tiongkok, Ahmad Syaifuddin Zuhri.


Menurutnya ini merupakan salah satu upaya menyongsong abad kedua NU dan melebarkan gerakan NU lebih go internasional. "Saat ini di Tiongkok sendiri kami telah membentuk Muslimat NU Cabang Istimewa Tiongkok, sehingga dengan didirikannya Fatayat di Tiongkok menambah banom NU yang ada," tutur Ahmad Syaifuddin Zuhri.


Ketua PCINU Tiongkok Kaula Fahmi juga mengapresiasi pembentukan Pimpinan Cabang Istimewa Fatayat NU Tiongkok. "Semoga bisa menjadi sarana penyebaran dakwah Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah," kataKaula Fahmi.


Editor: Kendi Setiawan