Internasional

'Tsunami Covid-19' di India Akibat Pengendoran Prokes

Ahad, 25 April 2021 | 11:30 WIB

'Tsunami Covid-19' di India Akibat Pengendoran Prokes

Krematorium kremasi massal korban virus corona, di New Delhi (Foto: AP)

Jakarta, NU Online
Saat ini virus corona (Covid-19) sedang ‘menggila’ di India. Dalam sehari, kasus positif Covid-19 di Negeri Bollywood ini tercatat pernah mencapai lebih dari 340 ribu orang dan mencatat hampir 1 juta kasus infeksi dalam tiga hari berturut-turut. Angka ini memecahkan rekor kasus Covid-19 terbanyak dalam satu hari di dunia.


Kondisi ini juga menjadikan negara berpenduduk hampir 1,3 miliar ini menjadi negara yang memiliki jumlah kasus tertinggi kedua setelah Amerika Serikat (AS). Satu kematian dalam setiap empat menit terjadi di Kota Delhi diakibatkan kurangnya fasilitas sistem kesehatan dan anggaran dana. Dikutip dari Reuters, dalam sehari pada Sabtu (24/4), angka kematian akibat Covid-19 mencapai 2.624 orang.


Di antara faktor ‘Tsunami Covid-19’ di India ini adalah akibat Pemerintah India merasa berhasil melalui gelombang terburuk sejak menurunnya jumlah kasus pada September 2020. Pemerintah India pun tidak melakukan perbaikan struktur perawatan kesehatan dan tidak melakukan vaksinasi secara masif sebelum peningkatan kasus pada pertengahan Februari 2021. Padahal India menjadi salah satu produsen utama vaksin Covid-19 di dunia.


Pelonggaran juga dilakukan pemerintah India dengan mengizinkan festival atau acara keagamaan yang memperburuk lonjakan kasus. Kasus Covid-19 di India yang sudah menyentuh angka 16,5 juta pada Sabtu (24/4), berdasarkan data Worldometers ini juga disinyalir akibat munculnya varian baru virus corona.


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian baru ini pertama kali terdeteksi di India dengan nama B.1.617 atau disebut juga "mutan ganda".  Varian ini sudah ditemukan sekitar 15-20 persen pada sampel yang diambil Kementerian Kesehatan India pada Maret 2021.


Akibat kasus Covid-19 ini, kondisi India lumpuh dan semakin mencekam akibat angka kematian yang terus melonjak. Sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (24/4), tempat tidur, obat-obatan, dan persediaan oksigen di rumah sakit India habis.


Situasi memilukan pun bisa terlihat di berbagai pemberitaan televisi, video, dan foto-foto yang tersebar di media sosial. Proses kremasi atau pembakaran jenazah secara massal sudah dilakukan di luar ruangan karena habisnya ruang kremasi akibat korban Covid-19 yang sangat banyak.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan