Internasional

UNICEF: 16 Ribu Bayi Rohingya Lahir di Kamp Pengungsian

NU Online  ·  Kamis, 17 Mei 2018 | 08:30 WIB

UNICEF: 16 Ribu Bayi Rohingya Lahir di Kamp Pengungsian

Foto: Muchlishon/NU Online

Cox’s Bazar, NU Online
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Perlindungan Anak, UNICEF, melaporkan bahwa -sejak krisis Rohingya terjadi pada Agustus tahun lalu hingga hari ini- lebih dari 16 ribu bayi warga Rohingya telah lahir di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh.

“Sekitar 60 bayi (Rohingya) setiap hari bernafas untuk pertama kalinya,” kata Perwakilan UNICEF di Bangladesh Edouard Beigbeder seperti dilaporkan Reuters, Kamis (17/5).

Menurut Beigbeder, bayi-bayi tersebut lahir dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Bahkan dari 16 ribu bayi, hanya tiga ribu yang dirawat di fasilitas kesehatan.

“Mereka lahir dalam kondisi yang memprihatinkan, jauh dari rumah, bagi para ibu yang selamat dari pemindahan, kekerasan, trauma dan juga pemerkosaan,” lanjutnya.

Beigbeder mengakui, angka kelahiran di kamp-kamp pengungsian warga Rohingya tidak bisa diketahui secara pasti. Angk-angka tersebut di atas hanya lah perkiraan. Akan tetapi, Beigbeder menyebutkan bahwa yang terpenting adalah setiap warga Rohingya yang hamil dan anak baru lahir harus mendapatkan bantuan dan keperluan yang mereka butuhkan.  

Dilaporkan bahwa sejauh ini jumlah warga Rohingya yang diidentifikasi hamil mencapai 18.300 orang, bahkan perkiraan kasarnya mencapai 25.000 orang. 

Pada Maret, PBB meluncurkan banding (appeal) 951 juta dolar Amerika atau setara 13,3 triliun untuk membantu warga Rohingya di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh. Akan tetapi, hingga hari ini kurang dari 20 persen yang didanai. 

Sekitar 700 ribu warga Rohingya telah meninggalkan negara bagian Rakhine di barat Myanmar pada Agustus tahun lalu setelah tentara Myanmar melakukan operasi militer secara brutal di wilayah tersebut. Mereka mengungsi ke beberapa wilayah perbatasan Bangladesh. (Red: Muchlishon)